Pengamatan dan Wawancara di Pasar Tradisional Pamotan - M. Fajar Ma’arif


Pagi hari pada hari Rabu pada tanggal 20 Februari 2019, kami siswa siswi kelas XI IPS 1, 2, dan 5 hendak melakukan penelitian pengamatan dan wawancara di pasar tradisional Pamotan, pukul 07:10 kami berkumpul di lapangan voli SMAN 1 Pamotan untuk melakukan pembekalan, Pak Suhadi selaku guru sosiologi kelas XI memberikan pengarahan dan pedoman penelitian untuk melakukan wawancara dan penelitian di pasar tradisional Pamotan.

Pak Suhadi memberikan pembekalan sekitar 15 menit untuk pedoman penelitian, kemudian pada pukul 07:25 kami bergegas pergi ke pasar dengan jalan kaki untuk melaksanakan kegiatan penelitian tersebut. Ketika tiba di pasar, kami melihat banyak pedagang dan pembeli yang melakukan rutinitas mereka masing-masing, seperti menyiapkan dagangan, membersihkan kios, bertransaksi, dan aktivitas lainnya

Kelompok saya pun menuju ke kantor pusat pasar Pamotan dan mewawancarai Bapak Kamani selaku staff sejak tahun 2006, kami menanyakan sejarah berdirinya pasar pamotan, bapak Kamani mengatakan bahwa pasar ini merupakan pindahan dari pasar Kawedanan depan masjid Agung Pamotan pada sekitar tahun 2003 dengan alasan sudah tidak layak, Keadaan pasar tradisional Pamotan Tempo dulu sempit dan mengganggu aktivitas masjid, lalu keadaan pasar tradisional Pamotan saat ini sudah luas, baik, dan ramai. Akan tetapi keadaannya masih kotorkarena ada salah satu kios yang tempatnya masih lebih rendah dari lost yang lain, maka dari itu air kiriman dari kampung masuk ke lost yang rendah. Dan keadaan umum pasar tradisional Pamotan saat ini seudah lebih baik dari tahun tahun dulu.

Tak lupa kami menanyakan tata ruang dan keadaan kebersihanpasar tradisional Pamotan, menurut Pak Kamani, tat ruangannya sudah bagus, akan tetapi masih tercampur dan tidak disesuaikan dengan jenis barang dagangan. Keadaan kebersihannya masih kurang baik dikarenakan pengambilan kontainer yang sangat minim, maka dari itu sampah yang masuktidak sesuai dengan sampah yang keluar, akhirnya sampah dibuang di sekitar kontainer tersebut sampai menumpuk. Kamipun juga menanyakan aturan aturan di pasar tradisional Pamotan, yaitu peraturan pedagang sesuai dengan nomor katadak (undian), pedagang yang tempatnya belum tersusun rapi dan tempatnya yang masih lesehan akan dibuatkan lost (hak pakai dibangun pedagang sendiri), peraturan penarikan yang sesuai dengan perda, permeter nya Rp. 125 dan menghitung luasnya.

Menurut informasi dari Pak Kamani, struktur kepengurusan pqsar di pasar tradisional Pamotan yaitu bapak Baroya sebagai ketua, bapak Zakariya sebagai bendahara, pak Kamani sebagai penarik retribusi, bagian Administrasi dipegang bapak Jatmiko, dan bagian keamanan dan K3 dipegang oleh bapak penjaga malam.

Bapak Kamani menjelaskan bahwa ada banyak sekali komunitas paguyuban yang terdapat di pasar tradisional Pamotan. Jenis pedagang yang ada di pasar tradisional Pamotan pun juga sangat banyak, dengan keramahan orangnya. Kami juga menanyakan keadaan akses jalan si dalam pasar tradisional Pamotan, menurut bapak Kamani, akses jalannya sekarang cukup lebar, dan sudah berpafing dengan bagus dan rapi.

Ada banyak jenis angkutan yang digunakan di pasar tradisional Pamotan seperti tossa, motor, becak, delman, sepeda, mobil box, dan lain sebagainya. Teknik kulakan barang dagangan pun dilakukan dengan berbagai macam, tengkulak misalnya. Juga Teknik transaksi jual beli pun sangat beragam. Kemudian menurut bapak kamani, strategi persaingan antar pedagang di pasar pamotan pun sangat beragam pula.

Kami sempat menanyakan kejadian kejadian luar biasa yang pernah terjadi di pasar tradisional Pamotan, misalnya kejadian kebakaran pada tahun 2011 yang diakibatkan karena arus pendek listrik, pemerintah pun langsung membangun kembali pasar tersebut agar kegiatan ekonomi berjalan dengan baik. Dan yang baru baru ini terjadi yaitu salah seorang bendahara arisan sebagai penanggung jawab dana arisan membawa kabur uang arisan sebesar Rp. 500.000.000.

Salah satu perilaku yang buruk yaitu perilaku membuang sampah di pasar tradisional Pamotan masih marak terjadi, mungkin karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Jumlah retribusi (pungutan) di pasar menurut jenisnya yaitu sesuai dengan tempat/lokasi masing-masing. Pak Kamani membeberkan bahwa keadaan keamanan di pasar tradisional Pamotan sudah cukup aman dan kondusif. Fasilitas fasilitas yang ada di pasar tradisional Pamotan pun beragam, seperti kamar mandi, parkiran, TPA, lost, dll. Akan tetapi musholla yang ada sudah rusak dan belum direnovasi.
Kami menanyakan harapan harapan menurut pegawai di pasar tradisional Pamotan, menurut mereka, mereka berharap semoga pasarnya nyaman, pedagang nya baik baik, aman, bersih, dan kondusif. Kami pun juga menanyakan harapan harapan menurut aparatur desa pamotan di pasar tradisional Pamotan, menurut mereka, mereka berharap agar lebih berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat terutama penghasilan keluarga, karena masyarakat betul-betul mempunyai kemampuan untuk mengelola pasar dengan baik. Aparatur desa pun berharap agar lebih bersih, besar, dan merelokasi pasar hewan.

Setelah menanyakan serangkaian pertanyaan pertanyaan pengamatan dan wawancara di pasar tradisional Pamotan, kami pun kembali ke sekolah SMAN 1 Pamotan menggunakan jalan kaki sembari membawa oleh oleh yang dibeli dari pasar.

Demikian hasil penelitian dan wawancara yang saya lakukan dengan kelompok saya, semoga hasil penelitian ini dapat berguna dan harapan harapan yang ada dapat terlaksana dan terealisasi dengan lancar.


Identitas Penulis

Nama : M. Fajar Ma’arif
Kelas : XI IPS 2
Absen : 16

0 Komentar