MENGENAL DAN MENGEMBANGKAN DESA SIDOREJO LENGKONG MELALUI PEMETAAN DI GOOGLE MAPS



       Kami adalah kelas XII IPS 4 yang mendapatkan tugas sosiologi dari bapak suhadi yaitu pemberdayaan komunitas di era milenial melalui pemetaan di google maps, dan kami mendapatkan tugas di desa Sidorejo, berhubung waktu pelaksanaannya adalah hari jumat, kami memutuskan melakukannya setelah solat jumat yaitu jam 14:00, dan untuk mempermudah kami memustuskan berkumpul disekolah terlebih dahulu, dan perjalananku kumulai pada jam 13:15 berangkat dari rumah bersama silfi, dan kami sampai disekolah jam 13:30,dan kami berangkat ke desa Sidorejo bersama, kemudian sampailah kami di balai desa desa Sidorejo pada jam 14:00, disana sudah banyak para perangkat desa dan bapak Suhadi,kami diberi pengarahan oleh bapak Suhadi dan oleh bapak Sungeb selaku kepala desa desa Sidorejo,setelah kami diberikan pengarahan kami dibagi menjadi beberapa kelompok dan saya berkelompok dengan Silfi,Alfi,Aziz,Ali,Ipul,dan Farid, kelompok kami mendapat tugas di dusun Lengkong, dan juga didampingi oleh seorang bapak tetapi saya lupa namanya, setelah itu kami berangakat ke dusun Lengkong,dan setelah sampai kami langsung memulai pemetaan.

        Tujuan pertama kami adalah rumah bapak Mahfud yaitu seorang pengrajin kayu yang diukir ,dan kami melakukan pemetaan disana, bapak Mahfud termasuk pengrajin yang lumayan handal karena beliau dapat menyelesaikan satu produk seperti ukiran untuk jendela dalam waktu satu jam atau lebih sedikit dan semua itu tergantung tingkat kesulitan pola ukiran,dan tidak hanya ukiran jendela bapak Mahfud juga dapat membuat banyak produk seperti gazebo,kursi,meja,almari dan lain lain,dan karya bapak Mahfud juga sudah sampai diluar kota,dan juga menerima pesanan.Dan disana kami meminta izin untuk memetakannya dan beliau mengizinkan dan itu membuat saya dan kelompok merasa senang,saya dan teman teman tidak lama disana karena masih banyak tempat yang harus di petakan

       Selanjutnya kami menuju ke sebuah bengkel motor di dusun Lengkong tersebut yang terletak dipinggir jalan raja dekat danau Lengkong,tetapi sayangnya bengkelnya tutup karena kata orang yang tinggal di dekat bengkel tersebut,bahwa pemilik bengkel pergi,dan dengan hati yang cukup kecewa kami pergi ke tempat lain.



       Lalu kami mengunjungi rumah bapak Subedi yaitu seorang tukang servis elektronik dan juga menyewakan sound sytem,bapak Subedi juga menerima jasa servis panggilan dan biayanya pum tidak terlalu mahal,jika sevis dirumah hanya sekitar 50 ribu tetapi jika panggilan ada tambahan ongkos perjalanan mungkin sebesar 20 ribu rupiah,bapak Subedi juga cukup ahli dan cekatan karena menyelesaikan servis hanya dalam waktu kurang lebih 1 jam itu juga tergantung dari suku cadang merk elektronik yang di servis,selain itu penyewaan sound systemnya pun tidak terlalu mahal yaitu dengan tarip 1 juta  sehari semalam untuk acara kondangan,dan 1 juta semalam untuk acara hiburan seperti dangdut,dan beruntungnya bapak Subedi mengizinkan kami untuk melakukan pemetaan dirumahnya,saya dan teman teman sangat bersyukur karena jika dilihat dari tampannya pak Subedi seperti orang yang galak,tetapi semua itu salah.dan kami langsung memetakannya,setelah itu kami bergegas untuk ketempat lain karena waktu yang terus berjalan hingga pukul 15:00,tanpa kami sadari.

    Setelah itu saya dan teman teman menuju tempat pemetaan selanjutnya yaitu rumah ibu Musringah seorang penjahit baju seragam,gamis,baju dan lain lain dan pesanannya juga sudah mulai banyak yaitu sudah luar desa,dan juga bisa menerima pesanan menjahit dengan kain dari ibu Musringah dan hanya sebagai penjahit saja,dan harga yang ditarifkan tidak mahal dan sangat terjangkau dan selain itu ternyata suaminya juga sebagai tukang kayu dan itu menguntungkan bagi kita karena dua profesi dapat kami petakan dalam satu tempat,suami dari ibu Musringah adalah bapak Hadi Rumekso merupakan seorang pengrajin kayu juga tetapi tidak sama dengan bapak Mahfud, jika bapak Mahfud membuat meuble ukir ukiran,sedangkan bapak Hadi tukang kayu pembuatan kusen pintu,jendela dan lain lain,dan pesanan bapak Hadi juga sudah sampai di luar kota Rembang,lalu saya dan teman teman meminta izin untuk memetakan rumahanya,dan ternyata boleh,setelah itu saya dan teman teman berpamitan untuk pindah ketempat lain karena waktu yang masih harus dikunjungi.

        Selanjutnya kami pergi kerumah ibu Maryam seorang penjual ayam pedaging dipasar atau juga bisa pesan dirumah,ibu Maryam mengaku bahwa ia menjual ayam perhari sebanyak 1 kwintal yaitu setara dengan 50 ayam pedaging berbobot 2 sampai 3 kg dan 80 ayam pedaging berbobot 1,5 kg atau lebih dan itu termasuk penjualan yang cukup bagus,dan tidak banyak basa basi saya dan teman teman meminta izin untuk memetakan rumanya dan ternyata beliau mengizinkan,setelah itu saya dan teman teman berpamitan karena waktu yang tinggal sedikit yaitu kurang lebih 30 menit,dan kami menuju tempat lain yaitu rumah seorang pedagang sayur keliling yang mungkin sudah terkenal di beberapa desa di Pamotan seperti,Tajen,Sambikalung,Magersari,Karang antik dan lain sebagainya,penjualnya adalah mbak Yuni dan dari pertanyaan yang saya ajukan, Apakah semua dagangan akan habis jika dijual keliling? Dan beliau menjawab, Tidak habis namun alhamdulillah sudah dapat untung,lalu saya bertanya apakah rumahnya boleh dipetakan,ternyata diperbolehkan lalu saya dan kawan kawan memetakannya,setelah itu kami berpamitan untuk pergi ke lokasi selanjutnya.

          Dan ternyata rumah yang kami kunjungi orangnya tidak ada dan kami juga tidak jadi melakukan pemetaan dan waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 yang artinya kami harus kembali ke balai desa desa Sidorejo,tetapi sebelum itu kami di minta oleh bapak pendamping kami untuk beristirahat sejenak dirumahnya dan lebih menyenangkannya lagi, dirumah bapak ini kami disuguhi beberapa buah dan es teh, ada macam macam pohon buah yang ada seperti kelengkeng,delima,mangga dll. Dan kami mengucapkan banyak teeima kasih pada bapak ini karena telah berbaik hati membantu kami melakukan pemetaan dan membimbing dengan baik,lalu kami mendapat wa dari grub kelas untuk berkumpul ke balai desa desa Sidorejo tapi sebelum itu kami menyempatkan untuk foto bersama.

       Setelah itu kami menuju ke balai desa dan sampai disana kami diperintahkan bapak Suhadi untuk menulis lokasi yang telah dipetakan dan yang belum atau belum disetujui google.setelah itu perwakilan dari kelompok untuk membacakan didepan banyak teman,setelah dibacakan ada pengumuman dari bapak Suhadi,bapak Sungeb selaku kepala desa dan bapak Badrussalam dan kemudian penutup.Setelah itu kami dipersilahkan pulang tetapi sebelum pulang kami semua foto bersama, lalu setelah foto bersama kami pulang kerumah masing masing,dan saya pulang bersama silfi dan akhinya sampai dirumah dengan selamat.dan saya merasa ingin kembali melakukan pemetaan ini karena sangat menyenangkan,

Demikian cerita dari saya mohon maaf bila ada salah kata.



Penulis adalah Arwinda Ika F, siswa SMA N 1 Pamotan kelas XII IPS

0 Komentar