Nyantri dan Ngopi

   
   
      Hari Santri Nasional ditetapkan oleh presiden joko widodo pada tanggal 2 dua oktober 3 tahun yang lalu. presiden joko widodo mengakhiri apel akbar santri nusantara di benteng vantenburg, solo, sabtu. Dalam sambutannya beliau menjelaskan penetapan hari santri sebagai penghargaan negara kepada para santri dan ulama. Peran besar ulama, kiai, para santri dalam masa memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam menjaga bhineka tunggal Ika dan selalu memandu ke jalan kebaikan, kejalan kebenaran, dan ke jalan kemajuan.

   Santri dan ngopi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seorang santri.

   Pertama nyantri, nyantri adalah suatu proses dimana seorang dipaksa (dibiasakan) untuk hidup sederhana, mandiri, disiplin dan memiliki sifat tawadlu' kepada seorang kiai atau pengaruh lembaga kepesantrenan. Pada proses ini santri digembleng untuk disiplin full day full night.

   Hal inilah yang menjadikan seorang santri itu berbeda dari yang lain; dia sudah dilatih sedemikian rupa untuk siap menjadikan kader bangsa yang disiplin dan ber-akhlakul Karimah. Seorang yang memiliki title "santri" biasanya dipandang lebih oleh masyarakat dengan anggapan"siapa yang nyantri pasti dia memiliki ilmu agama yang baik".

   Kedua ngopi, ngopi adala suatu aktivitas atau kebiasaan yang mungkin sangat mengasyikan menurut sebagian santri, kebanyakan dari ngopi, utamanya santri, menganggap aktivitas ini dapat menjadi sarana membuka imajinasi.

   Lebih dari itu, menut saya ngopi adalah momentum dimana kita meresapi pahitnya kehidupan, sekaligus dituntut untuk terus melangkah menuju kebaikan yang akan mengantar kita kepada lautan rasa manis.

  Nama: Brigita Diah Pitaloka
  Kelas: 11 IPS 1

0 Komentar