Profil Brak Tebu Bapak Maryono

Raffi'ah, istri Maryono pemilik brak tebu di desa Karangharjo, Sulang, Rembang
Brak tebu yang kami teliti adalah berat tebu milik pasangan suami-istri yaitu bapak Maryono dan ibu Raffi'ah. Bapak maryono merupakan ketua APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia). Bapak Mariono memulai usaha tebu sejak tahun 2005 silam, Terdapat dua lokasi kebun tebu yang dimilikinya, di desa Karangharjo dan perbatasan desa Karangharjo Korowelang.

Bapak Maryono mempunyai tanah dan kebun tebu sekitar 30 hektar. Kali ini tebu yang kami teliti adalah tebu yang berada di Desa Karangharjo RT 2 RW 2 kecamatan Sulang kabupaten Rembang.

Bapak maryono pekerjanya itu menggunakan tenaga kerja lokal dalam arti orang-orang yang ada di desanya sendiri. Tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 25 orang mulai dari tenaga tanam tebu tebang tebu hingga pengolahan hasil tebu menjadi gula merah. Tempat mengolah nira tebu menjadi gula merah inilah yang dinamakan brak tebu.

Penulis saat foto bersama dengan salah satu pekerja di brak tebu bapak Maryono
Sistem kerja yang diterapkan di brak tebu milik Bapak Maryono adalah sistem borongan. Lima hingga sepuluh pekerja aktif di brak tersebut. Adapan peran kerja mereka adalah bergantian.

Proses pembuatan gula tebu antara lain;
  1. proses penggilingan 
  2. proses perebusan proses perebusan itu memerlukan waktu sekitar kurang lebih dua jam 
  3. proses pengadukan waktu yang dibutuhkan untuk proses pengadukan yaitu sekitar 10 menitan
Foto Novita Eka Wulandari, Agustus 2019 

Penulis: Novita Eka Wulandari

0 Komentar