MASYARAKAT NELAYAN PANDANGAN WETAN - RISMA CHOIRINA


Penulis: Risma Chiorina 

KATA PENGANTAR
 Puji syukur kepada Allah SWT atas segala anugerah- Nya yang telah dilimpahkan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar dan baik.Makalah ini saya susun dalam rangka memenuhi tugas dari guru pembimbing sosiologi. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih banyak kekeliruan dan kesalahan. Oleh karena itu dengan tulus hati serta penuh pengharapan penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari pihak manapun juga demi kesempurnaan penyusun lebih lanjut.Semoga tulisan yang sederhana yang disertai keterbatasan saya, berguna bagi pembaca demi tugas pelayanan terhadap sesama di dalam segala bentuk kehidupan, karena kita makhluk yang saling melengkapi dan membutuhkan.


DAFTAR ISI
·         Cover..............................................................1
·         Kata pengantar .............................................2
·         Daftar isi........................................................3
·         Cerita awal kunjungan................................. 4
·         Point-point dalam kunjungan......................5
·         Lampiran foto...............................................8
·         Harapan penulis ......................................... 9



CERITA SINGKAT SAAT KUNJUNGAN LAPANGAN

Kali ini saya akan menceritakan mengenai pengalaman saya saat melakukan kunjungan lapangan masyarakat nelayan di Pandangan Wetan. Pada hari Kamis 26 April 2018 kelas 11 ips 3 dan kelas 11 ips 4 melakukan kunjungan lapangan. Kami berkumpul di lapangan voli sebelum berangkat menuju lokasi. Kami berangkat menggunankan 4 mini bus dengan rute Pamotan-Sedan-Kragan-Pandangan. Selama diperjalanan kami sangat senang dan bercanda gurau bersama-sama. Sesampainya di lokasi kami langsung turun menuju Tempat Pelelangan Ikan(TPI) dan melakukan pengamatan dan juga wawancara.

Suasana perjalanan 11 ips 4

MASYARAKAT NELAYAN PANDANGAN WETAN
Asal usul masyarakat pandangan Wetan sebenarnya adalah penduduk asli wilayah itu, mereka sudah tinggal sejak dulu dan terus turun temurun hingga berbentuk suatu masyarakat seperti saat ini.Masyarakat Pandangan Wetan adalah masyarakat yang ramah dan saling hidup berdampingan dengan damai dan nyaman. Mereka memiliki pandangan hidup agar semua Masyarakat nelayan khususnya Pandangan Wetan akan terus hidup damai dan sejahtera dengan tetep menjaga laut agar tetap asri untuk kehidupan mereka sehari-hari.Pandangan Wetan tidak membuat kapal besar besar karena di Sarang dan di Rembang merupakan sentranya pembuatan kapal-kapal nelayan. Mereka berlayar ke laut sekitar 3 hingga 7 hari saja untuk mencari ikan. Alat tangkap dan jaringpun mereka membuat sendiri dengan keahlian yang dimilikinya. Dalam membuat jaring yang berukuran kecil hanya menghabiskan waktu sehari dan dikerjakan oleh dua orang. Masyarakat Pandangan Wetan mempunyai tradisi taunan yang disebut dengan sedekah laut. Sedekah laut diadakan dalam rangka rasa syukur terhadap hasil laut yang telah mereka dapatkan. Tradisi ini biasanya diadakan di bulan Suro atau bulan Sapar. Sedekah laut rata-rata berlangsung selama 1 minggu. Para warga nelayan menyumbang dana untuk melakukan tradisi sedekah laut untuk sedekah laut. Biasanya sedekah laut akan diadakan berbagai macam acara yang diantaranya ada dangdut, karaoke,ketoprak,wayang,barongan,dan banyak lagi. Semua masyarakat ikut andil dalam acara sedekah laut, mereka bergembira bersama-sama. Untuk pendidikan disana sudah baik hampir semua anak anak bersekolah,meski tak jarang hanya lulus Sekolah Dasar dan memutuskan untuk ikut menjadi nelayan. Sementara itu setelah pulang sekolah anak anak sering bermain bersama sama.ada yang bermain sepak bola,bermain pasir, dan anak perempuan bermain boneka dan masak masakan. Permukiman disana lumayan padat meski tidak sepadat masyarakat nelayan di Sarang. Rumah-rumahnya kebanyakan memiliki bangunan yang cukup baik dan sudah memiliki saluran pembuangan sendiri sendiri dan rata rata sudah banyak yang memiliki wc sendiri sendiri. Untuk jenis pekerjaan masyarakat di Pandangan Wetan rata tara adalah nelayan. Sejak kecil mereka sudah memiliki pengetahuan nelayan. Sedangkan para lulusan STM Pelayaran mereka banyak yang mencari nafkah dengan berlayar di luar negeri  seperti di Jepang. Untuk mereka yang berlayar ke luar negeri baru bisa pulang setahun. Sedangkan nelayan sekitar 3 sampai 7 hari sudah bisa pulang. Masyarakat disana hidup damai dan tidak ada masalah. Masalahnya hanyalah angin yang bertiup kencang sehingga tidak dapat pergi berlayar. Namun hingga kini alhamdulillah belum ada bencana alam yang menimpa masyarakat Pandangan Wetan.

Suasana TPI Pandangan Wetan


Proses pemanggangan ikan

Rujak petis,jajanan khas masyarakat pesisir

Proses pembuatan jaring

HARAPAN PENULIS 

Harapan saya semoga masyarakat nelayan Pandangan Wetan terus hidup damai bersama-sama tanpa ada pertikaian diantara mereka. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menginspirasi pemuda pemuda agar mau bekerja keras. Sekian dari saya semoga bermanfaat.

0 Komentar