Sabtu,20 oktober 2018 saya dan tman" kelas 12 ips 5 akan melakukan kegiatan muncak digunung argo lasem. Pada sabtu sore 15.00 saya berkumpul di SMA N 1 Pamotan, yang terdiri dari 17 anak saja dari satu kelas yang terdiri dari (laki laki 3 dan perempuan 14) dan selain itu ada juga yang mndampingi yaitu bapak sihadi,pak ali,kak mufit,kak badri, dan ada juga pendamping dari argo sendiri yaitu polhut.
Setelah kita berkumpul semua di
halaman SMA, lalu melakukan perjalanan kepuncak argo, dan di sepanjang jalan
juga ada pemandangan yang sangat bagus dan pergunungan meskipun jalannya belak
belok tetapi juga mnyenangkan. Setelah perjalanan tibalah di ujung desa Ngroto
disutulah saya terus melakukan perjalanan sampai mengetahui kalau ada masjid besar.
Dan disamping masjid itulah ada rumah masyarakat yang digunakan sebagai tempat
base camp penitipan sepedah montor.
Sekitar jam 16.00 saya tiba di tempat base camp penitipan sepedah
montor. Lalu saya dan tman" melakukan perjalanan dengan jalan kaki yang
menuju di puncak gunung argo. Sekitar beberapa menit perjalanan mulai terpencar
dengan teman" saya. Karena jika saya menunggu tman" terlalu lama
karena saya ingin cepat sampai di puncak argo. Dan sekitar 50 m ada juga
beberapa jenis tanaman buah seperti nangka,mangga,durian,dan masih ada juga
tanaman buah yang lain. Dan ada juga penghijaun di sepanjang jalan menuju
gunung argo.selama saya tidak capek saya terus melakukan perjalanan agar cepat
nyampek tujunan.
Setelah sekitar jam 17.00 saya baru dapat seperempatnya gunung
argo,rasanya capek banget, sampai adzan magrib pun saya belum sampai di puncak.
Karena jalannya yang terlalu menghawatirkan karena kanan kiri disepanjang jalan
adalah terjangan jurang dan ditambah pepohonan yang rimbun disepanjang jalan
terutama pepohonan rotan yang berbahaya karena duri" yang membuat luka
ditubuh kita.
Jam 18.30 saya nyampek kepuncak gunung argo. Tanpa rasa kecewa
sedikitpun karena pemandangan yang sangat menyenangkan. Setelah tiba disana
lalu mendirikan tenda agar bisa bermalam di puncak argo, jadilah tenda yang
kita buat lalu membuat makan malam dan merasakan dinginnya di puncak serta
melihat pemandangan di kota kota yang banyak lampu berkelap kelip, suasana
ditempat itu juga mengesankan dengan hamparan langit dan bintang" yang cerah
dan dimalam itulah kenangan yang tidak bisa terlupakan. Srkitar jam 23.00 saya
mempersiapkan diri untuk tidur karena suasana yang sangat dingin jadi gak bisa
tidur.
Dipagi hari kita akan disambut oleh sunrise yang sangat indah lalu saya dan teman" membetsihkan tenda dan tidak lupa berfoto" bareng dengan kepala
polhut karena pemandangan yang sangat indah dipgi hari. Setelah foto bersama
kita melalukam perjalan pulang. Terima kasih Argopuro lasem telah mengisi hati
daya dan teman" ku. Hingga saya pun bisa belajar untuk saling mengisi
keindahan semangat rendah hati itulah yang tetbaik cara untuk membawa diri
dalam situasi. Dengan demikin smangat rendah hati lah yang akan menghantarkan
rasa kedamaian dengan rasa penuh bahagia dan senang.
Sekitar jam 08.00 saya sudah nyampek ke base camp dan istirahat sebentar
sambil ngobrol" setelah itu saya dan teman" melanjutkan perjalan
didesa Dadapan kecamatan Sedan. Kemudian menuju balai desa dadapan dan disitu
disambut oleh kepala desa Dadapan dan anggotanya desa tersebut. Smabil mnunggu
tman yang bawa sarapan dari rumah saya ngobrol" sama tman dan datanglah
tman saya yang membawa sarapan lalu sarapan bersama sama. Setelah sarapan
kmudian izin untuk numpang mandi di balai desa. Kemudian mendengarkan intruksi
dari kepala desa tentang desa Dadapan itu sendiri setelah dapat intruksi dari
kepala desa kmudian saya melakukan perjalanan
menuju dusun Siwalansukun yang di sepanjang jalan juga ada tanaman buah"an
seperti nangka,rambutan,durian dll. Setelah sampai di dusun Siwalansukun saya
diarahkan oleh bpak kepala dusun tersebut untuk melakukan wawancara di
masyarakat tersebut. Setelah diarahkan saya dan tman" menuju rumah
masyarakat untuk wawancara tentang kerajinan bambu dan saya menemui masyarakat
yang bernama ibu warinah. Ia adalah orang yang membuat kerajinan bambu yang terdiri
dari tempat nasi,tempat tisu, dan kalo,dll sebagainya.
Setelah wawancara selesai saya pun melanjutkan perjalanan pulang sebelum
pulang saya menuju ke balai desa untuk berpamitan kepada kepala desa tersebut
yang telah memberikan intruksi kapada kami semua. Jam 12.00 saya dan
teman" pwrjalanan pulang menuju rumah masing masing. Dan sekitar jam 12.30
saya sudah nyampe di rumah. Rasanya capek tapi menyenangkan.
Foto bersama setelah membersihkan tenda dan
merasakan dinginnya udara setra keindahan yang bagus dengan adanya sunrise dan
didampingi oleh polhut
Setelah melakukan wawancara dan pemberdayaan
kerajinan bambu kami semua tidak lupa foto bersama kepala desa Dadapan yang
bertempat di balai desa
Hasil setelah wawancara dan kami pun foto
bersama dengan ibu waginah serta hasil kerajinan bambu
Penulis Anis Nurhidayati , saat ini saya sedang duduk di bangku SMA Negeri 1 Pamotan kelas XII ips 5 dengan no.absen 02 Jurusan IPS.
0 Komentar