Teknik Menulis Artikel untuk Tugas Kunjungan Lapangan

Suasana wawancara saat kunjungan lapangan di masyarakat nelayan, tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan (Foto, milik Penulis, 2019)

Tulisan ini diperuntukkan kepada para siswa jurusan IPS mapel sosiologi yang pembelajarannya menggunakan metode kunjungan lapangan. Tulisan yang cukup singkat ini, difokuskan untuk pedoman dalam menyusun artikel sosial sederhana. Tentu saja, hanya berisikan sistematika tulisan dan deskripsi singkat. Beberapa tautan juga disajikan dalam rangka menambah khasanah agar artikel untuk tugas kunjungan lapangan mudah dikerjakan para siswa. 

baca juga Mengenal Kunjungan Lapangan 
baca juga Buku Pedoman Kunjungan Lapangan 
baca juga Contoh Poster Kunjungan Lapangan 

Sebelum membahas teknik menulis artikel, terlebih dahulu disajikan ulasan singkat tentang posisi artikel terhadap kunjungan lapangan. 

Yang dimasud artikel disini adalah wujud dari sebuah produk pembelajaran. Maksudnya adalah setelah melakukan proses pembelajaran, peserta didik diberi tugas membuat artikel yang nantinya digunakan untuk bahan penilaian autentik (penilaian berdasar produk/ karya). 

Yang dimaksud kunjungan lapangan disini adalah  metode pembelajaran alternatif pada mata pelajaran ilmu-ilmu sosial yang menekankan wawancara dan pengamatan. Maksudnya adalah suatu model pembelajaran yang cara kerjanya menghimpun data-data lapangan (primer) untuk diolah, disajikan, dan dipublikasikan kepada publik. Jadi penekanan bukan pada aktivitas jalan-jalan, tetapi fokus pada menghimpun informasi-informasi berbasis pengamatan dan wawancara dari berbagai sumber belajar. 

baca juga Pembelajaran Penelitian Sosial Sederhana 
baca juga Desain Pembelajaran Pengamatan 

Tentu saja yang dihimpun bukanlah data serampangan. Data yang dihimpun adalah kumpulan daftar pertanyaan dan wawancara pada sebuah lembar kerja siswa. Adapun lembar kerja siswa merupakan penyederhadanaan dari Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi yang telah disusun secara sistematik dan apik oleh Guru dalam RPP. Sebut saja, lembar kerja siswa adalah instrumen dalam menjawab bagaimana siswa mampu mencapai kompetensi yang ada. 

baca juga RPP Masalah Sosial 

Dengan demikian, berdasar batasan istilah "artikel" dan "kunjungan lapangan" tersebut sangat berhubungan. Dimana, artikel merupakan produk autentik dari proses pembelajaran yang tidak lain adalah kunjungan lapangan. Selanjutnya, adalah uraian tentang teknik menulis artikel untuk tugas kunjungan lapangan. 

baca juga  Instrumen pengamatan dan wawancara 

Berdasarkan subjeknya, artikel tugas pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu artikel tugas individu dan artikel tugas untuk kelompok.  Artikel tugas individu adalah hasil karya tulis yang dibuat oleh satu siswa yang biasa berfungsi untuk bahan penilaian. Adapun artikel tugas kelompok adalah hasil karya tulis yang dibuat oleh beberapa siswa yang fungsinya relatif sama dengan artikel individu, yaitu menjadi bahan penilaian pula.

Berikut ini merupakan teknik menulis artikel untuk tugas kunjungan lapangan.

A. Perhatikan Sistematika Artikel

Secara umum, sistematika artikel adalah sebagai berikut.
  • Judul 
  • Nama Penulis 
  • Bagian Pendahuluan 
  • Bagian Isi 
  • Bagian Penutup 
  • Lampiran Pendukung 

baca juga Teknik Menyusun Laporan Kegiatan 


Keterangan:

  • Judul biasanya ditulis singkat, jelas, dan menarik. Setiap kata pada judul, diawali dengan huruf kapial. Contoh: "Perubahan Sosial Desaku, Desa Pamotan"
  • Nama penulis di tulis dengan nama lenkap. Penulisan nama sebaiknya tidak disingkat. Dan sertakan pula status jenjang kelas dan institusi. Contoh: "Siti Khotijah, kelas XI IPS 1, siswa SMA Negeri 1 Pamotan. 
  • Bagian pendahuluan pada umumnya berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan. Namun dalam artikel tugas kali ini, difokuskan pada deskripsi proses penulisannya. Proses penulisan yang dimaksud adalah menceritakan metode penulisannya. Isi dari metode penulisan yaitu tentang; maksud atau tujuan tulisan, pertanyaan utama yang hendak dijawab, lokasi kunjungan, waktu pelaksanaan, peserta kunjungan, informan (nara sumber) yang diwawancari, perilaku dan objek yang diamati, alat pendukung pengamatan (daftar pertanyaan, daftar pengamatan, alat dokumentasi), proses olah data, proses analisis data, hambatan saat dilapangan dan solusinya, serta pengalaman yang didapat. 
  • Bagian Isi artikel berisikan tentang deskripsi tentang deskripsi point-point penting dari kunjungan lapangan. Pada dasarnya, pada bagian ini memuat tentang data lapangan. Melalui bagian isi ini, proses kunjungan lapangan diceritakan. Sehingga ketika dibaca, seolah-olah pembaca juga melakukan kunjungan lapangan. Poin-poin penting yang ada dalam bagian isi diantaranya; proses persiapan kunjungan lapangan, proses perjalanan menuju lokasi kunjungan, siapa yang ditemui dan siapa saja yang diwawancari kemudian apasaja yang disampaikannya, apa saja yang dilihat dan bagaimana keadaan dan peristiwanya, hal-hal yang menarik yang menjadi fokus pengamatannya, pelajaran yang dapat diambil dari proses kunjungan lapangan, dan lain-lain. Pada dasarnya, bagian isi adalah menyajikan apa saja yang didapatkan saat kunjungan lapangan. Pada bagian ini, juga sangat penting untuk disertakan foto dan atau video pendukung artikel. Petikan wawancara langsung juga sangat penting untuk dimasukkan pada bagian isi. 
  • Bagian Penutup yaitu bagian artikel yang memuat tentang pandangan penulis tentang sesuatu yang menarik dari hal yang dikunjungi. Jika pada bagian isi, penulis memberi ruang kepada objek dan peristiwa yang dikunjungi, maka pada bagian penutup adalah ruang khusus untuk penulis. Hal-hal yang bisa disajikan dalam bagian penutup adalah tentang hal-hal penting misalnya tentang kearifan lokal, kekhasan yang unik, dan yang lebih penting lagi adalah pembelajaran apa yang menarik dan bermanfaat untuk penulis dan para pembaca. Pada bagian ini juga dapat dikatakan bagian yang memuat analisis sederhana dari data lapangan yang didapat, hingga transformasi gagasan untuk hal lain. Namun yang perlu difokuskan, pada bagian ini merupakan cerminan dari kompetensi dasar yang diraih peserta didik, hingga secara detail dapat mengukur tingkat indikator pencapaian kompetensi yang diraih peserta didik pascakunjungan lapangan. 
  • Lampiran pendukung berisikan tentang daftar informan (orang yang diwawancarai) dengan menyertakan foto yang bersangkutan. Dalam bagian ini, juga dapat disertakan pula tentang pedoman wawancara dan pengamatan saat kunjungan lapangan. Bagian ini juga dapat disertakan data primer lapangan misalnya dokumen, foto, rekaman video, dan atau rekaman audio. 
baca juga Langkah Pembelajaran Kelompok Sosial 
baca juga Pedoman Penelitian di Pasar Hewan 
baca juga Pedoman Penelitian di Pasar Tradisional 
baca juga Pedoman Penelitian Rempah-rempah 

B. Deskripsi Proses dan Hasil Lapangan

Kekuatan dari artikel kunjungan lapangan adalah menyajikan secara penuh dan gamblang tentang data lapangan dari suatu kegiatan kunjungan lapangan yang dilakukan. Apa saja yang ditemui, apa saja yang ditanyakan, jawaban apa saja yang didapat, hal apa saya yang didengar, peristiwa dan perilaku apa saja yang diamati, hal apa saja yang dirasakan, dan hal-hal lainnya, sangat penting untuk disajikan pada deskripsi proses. 

Pada deskripsi proses, yang menjadi penting adalah menyajikan data secara "jujur" dan "apa adanya" dengan pendekatan sajian yang menarik. Deskripsi proses sangat anti dengan data copy-paste. Data asli dari lapangan adalah fokusnya. 

Selain deskripsi proses, selanjutnya adalah hasil lapangan. Pada dasarnya deskripsi proses dan hasil lapangan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Deskripsi proses adalah berisikan tentang proses mendapatkan data saat kunjungan lapangan. Sedangkan hasil lapangan adalah informasi tentang data yang didapatkan dari kunjungan lapangan, dengan disajikan dalam bentuk narasi deskriptif secara menarik. 

Hal yang perlu diperhatikan pada bagian deskripsi proses dan hasil lapangan adalah penulis tidak boleh banyak berargumen. Peran penulis adalah menyampaikan informasi tentang hal apa saja yang didapatkan saat kunjungan lapangan. Sehingga syarat utama seorang penulis adalah hadir, dan tidak bisa digantikan saat kunjungan lapangan. 

Walaupun demikian, dalam bagian dan hasil lapangan, peserta didik diharapkan selalu menggunakan alur pedoman lembar kerja yang telah tersedia sehingga bisa fokus dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. 

C. Analisis Data Lapangan dan Transformasi Gagasan

Selain bagian proses dan hasil lapangan, hal yang penting ditekankan adalah analisis data lapangan dan transformasi gagasan. Untuk tingkat pemula, analisis data lapangan yang ditekankan adalah mengolah informasi yang didapatkan untuk menjawab lembar kerja yang telah tersediakan. 

Contoh, ketika penulis fokus pada strategi adaptasi masyarakat nelayan dalam menangkap ikan, maka analisis data lapangan difokuskan pada mengolah data tentang hasil wawancara, hasil pengamatan, dan bukti-bukti dokumen tentang strategi adaptasi masyarakat nelayan dalam menangkap ikan. Apakah strategi adaptasi menangkap ikan mereka itu ramah lingkungan, atau beresiko, tergantung dari data yang diperoleh dengan dihubungan dengan kajian referensi yang dipilih. 

Selanjutnya untuk bagian transformasi gagasan adalah menyajikan hal-hal yang menarik yang didapat dari kunjungan lapangan untuk dapat dikabarkan dan dicontoh oleh yang lain. 

Contoh misalnya, 

Suatu ketika dilakukan kunjungan lapangan pada kelompok sosial masyarakat pedesaan. Fokus kunjungannya adalah pada mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang ada. Misal, dalam kunjungan lapangan tersebut ditemukan masalah sosialnya adalah kelangkaan air bersih. Dan pada saat yang sama, kelompok sosial tersebut memiliki ide dan kreativitas dalam mengatasi kelangkaan air bersih yaitu dengan membuat resapan berbasis rumah tangga. 

Dari ilustrasi tersebut tampak ada hal menarik yang ditemukan saat peserta didik melakukan kunjungan lapangan. Yaitu perilaku masyarakat membuat resapan air berbasis rumah tangga dalam mengatasi masalah kelangkaan air di pedesaan. Dari hal yang didapatkan tersebut, penulis kemudian dapat menggunakan ide dan gagasannya untuk kelompok sosial lain yang mengalami masalah yang sama. Inilah yang contoh dari apa yang dimaksud dengan transformasi gagasan. 

Pada bagian ini, dapat dikatakan sebagai ruang untuk penghargaan untuk kelompok masyarakat yang dikunjungi.  

D. Penyertaan Foto dan Video

baca juga Literasi Foto Video 

Penyertaan foto dan video proses kunjungan lapangan sangat penting untuk diperhatikan. Foto dan video yang disajikan dalam artikel atau dilampirkan, fungsi utamanya adalah untuk supporting data. Suatu artikel yang didukung data yang lengkap, akan bermanfaat dalam menyajikan informasi hasil kunjungan lapangan. Selain itu, foto dan video sangat besar peranannya dalam menjawab keaslian dari data, dan juga menjadi data menarik untuk dikenang bersama-sama. 

baca juga Teknik Merekam Video 

Data apa saja yang perlu dilengkapi foto? Dan video apa saja yang perlu disertakan dalam artikel? Tentu saja adalah foto dan video yang berhubungan dengan data. 

baca juga Teknik Foto Bagus 

Contoh, data tentang suasana tempat kunjungan, data tentang perilaku dan peristiwa, data tentang alat, data tentang proses kunjungan, dan lain-lain. Jika data tersebut disertakan foto dan atau video, maka data yang disampaikan akan semakin berharga. 

Demikian tulisan singkat dan sederhana tentang teknis menulis artikel untuk tugas kunjungan lapangan. Semoga bermanfaat. Salam literasi. 

Penulis: Suhadi, guru sosiologi SMA Negeri 1 Pamotan 

0 Komentar