Walaupun saya tidak ikut acara muncak pada hari Sabtu, 20 Oktober 2018, ibu saya mengizinkan saya mengikuti acara pemberdayaan komunitas di Desa Dadapan, Kecamatan Sedan tanggal 21 Oktober 2018. Saya berangkat dari rumah pukul 07:00 pagi, kemudian saya ke rumah Ilham, karena dia yang tau jalan menuju lokasi pemberdayaan.
Sampai di Balai Desa Dadapan sekitar pukul 08:30, disana sudah ada teman-teman yang ikut muncak. Saya pun mendapat cerita tentang pengalaman mereka sewaktu berada di puncak Gunung Argo. Kemudian saya dan teman-teman sarapan bersama di Balai Desa. Sekitar pukul 09:00, acara pemberdayaan akan dimulai, kali ini kami mengunjungi tempat kerajinan bambu di Dukuh Siwalan Sukun. Rute menuju Dukuh ini melewati jalan yang berliku-liku dan menanjak ke atas, jadi perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu yang lumayan lama.
Sesampainya di lokasi kami menuju ke rumah pembuat keranjang/peti buah, kemudian kami melakukan penandaan lokasi di Google Maps. Tidak butuh waktu lama, kami langsung menuju ke rumah pembuat kerajinan dari bambu. Kali ini saya beserta kelompok saya mengunjungi rumah Ibu Masidah. Disana kami melihat beliau sedang membuat kerajinan dari bambu. Kemudian kami memfoto, memvideo, dan melihat proses pembuatan keranjang bambu "dunak". Tidak lupa kami juga melakukan wawancara dengan beliau. Yang membuat saya trenyuh adalah walaupun beliau sudah tua, beliau bekerja sebagai petani sekaligus mencari penghasilan dengan menjual bermacam-macam kerajinan tangannya. Selain itu saya terharu dengan pengakuan Ibu Masidah bahwa beliau menjual hasil tangannya tanpa memperhitungkan laba yang diperoleh. Beliau berkata "yang penting bisa buat makan sehari-hari".
Kemudian kami menuju ke kediaman ibu Warinah, 42 tahun. Disana saya melihat bermacam-macam kerajinan, seperti wadah tisu, saringan santan "kalo", dan masih banyak lagi. Disana kami juga bercanda tawa dengan beliau beserta kelompok lain. Ibu Warinah menceritakan banyak hal, seperti cerita sosok Rengganis di Gunung Argo, letak wilayah Siwalan Sukun, dan masih banyak lagi.
Setelah itu saya dan teman-teman berkumpul ke rumah Bapak Kepala Dusun,disana beliau menggambarkan peta wilayah Desa Dadapan dan lokasi rumah pembuat kerajinan bambu. Tidak lupa kami berfoto bersama dengan beliau. Menjelang pukul 12:00 siang, kami kembali ke Balai Desa untuk berpamitan dengan Bapak Kepala Desa. Kemudian kami berfoto bersama dan pulang ke rumah.
![]() |
Foto saat saya beserta kelompok saya melakukan wawancara dengan ibu Masidah saat beliau sedang membuat kerajinan keranjang bambu atau "dunak" |
![]() |
Foto dengan ibu Warinah. Beliau orang yang ramah dan mau berbagi ilmu dan bercerita pengalamannya |
![]() |
Kami berfoto dengan Ibu Warinah sebelum menuju ke rumah Bapak Kepala Dusun. Karena beliau selain cantik, tidak sombong, dan tidak medit kalau di minta foto, juga untuk saya jadikan kenang-kenangan |
![]() |
Sebelum pulang ke rumah, kami tidak melewatkan waktu untuk berfoto bersama dengan Bapak Kepala Desa (Bapak Zubair), dan Bapak Penginovasi Pemberdayaan Komunitas( Bapak Mahmudi) |
![]() |
Penulis adalah Sofiatul Jannah, siswa SMA Negeri 1 Pamotan kelas XII IPS 5 |
0 Komentar