Pakaian Adat Laki-laki Suku Baduy

Kami dari kelompok 4 kelas XI IPS 2 akan mengambil 2 indikator pengamatan pada:
Judul film dokumenter: Indonesia Bagus-Keindahan Alam dan Kearifan Suku Baduy.
Channel : Netmediatama
Durasi : 22 menit 17 detik.

Pertama adalah indikator pengamatan mengenai Pakaian Adat Suku Baduy.
    Pakaian adat laki-laki suku Baduy disebut dengan Jamang Sangsang . Baju ini berlengan panjang dengan cara pakai hanya di sangsang atau hanya dilekatkan pada tubuh. Desain baju sangsang berlubang pada bagian leher sampai dada serta tidak menggunakan kerah,kancing,dan kantong. Sedangkan untuk pakaian wanita suku Baduy  dengan kain motif batik atau polos berwarna biru. Perbedaan paling penting yang bisa diamati adalah antara perempuan yang sudah menikah dan yang belum menikah. Bagi yang sudah menikah biasanya baju bagian dada lebih terbuka,sedangkan bagi perempuan yang belum menikah lebih tertutup hingga batas dada.

Bagaimana teman-teman mengenai pakaian adat yang masih dipegang teguh suku Baduy? Tentu saja masih melekat dengan bau adat dan kearifan lokal nya. Tapi itu hanya diterapkan pada suku Baduy dalam. Berebda dengan Baduy luar yang sudah terkontaminasi pada pengaruh budaya luar.

  Berbeda dengan jaman sekarang yang pakaiannya dapat dikatakan melebihi orang telanjang. Karena modelnya terlalu terbuka dan kurang sopan.

Sebaiknya model pakaian antara suku baduy dan jaman sekarang, berada pada keyakinan dan adat masing-masing. Jika suku Baduy ingin menjaga adat dan tidak ingin membuka pengaruh dari luar ya tidak mengapa. Dan untuk jaman sekarang,sebaiknya lebih merubah model yang sopan jika berada dikalangan publik.

Indikator pengamatan kedua, yaitu dari segi bahasa yang digunakan sehari hari dalam lingkungan suku Baduy.
   Suku baduy kesehariannya menggunakan bahasa sunda bubut  yang terkenal dengan bahasa kasarnya daripada sunda priangan yang memiliki ciri khas lembut. Contoh kalimat menggunakan bahasa sunda bubut : "Kuring mah tadi dahar jeung lauk asin,naha anjeun dahar oge?"
Nah;tadu disebutkan bahwa suku Baduy menggunakan bahasa sunda bubut yang terkenal dengan bahasa kasarnya dibanding sunda priangan yang khas dengan tutur kata yang lembut. Kita memakai contoh diatas saja,kota ubah menjadi bahasa sunda priangan menjadi :" Abdi mah tadi tuang jeung lauk asin, naha anjeun tuang oge?"

Bedanya ada di bagian subjek dan kata kerja. Subjek sunda bubut menggunakan awalan kalimat kuring , sedangkan sunda priangan menggunakan awalan kalimat Abdi yang artinya sama sama "Saya".
Dan terletak pada kata kerja nya yaitu dhahar dan tuang. Dalam bahasa sunda kasar atau sunda bubut dhahar itu termasuk bahasa yang sangat kasar. Digunakan untuk berbicara kepada teman sebaya. Sedangkan kata tuang, dalam sunda priangan sudah memiliki tingkat kehalusan bahasa yang tinggi atau sudah termasuk bahasa yang halus.

Jadi,itulah dua indikator yang memiliki keunikan tersendiri bagi kami. Jika ada kesalahan dalam penulisannya,kami dengan sangat memohon minta maaf dan dengan hormat kami ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu.

Penulis: M. Ijlal Faza Antarista, M. Shobirin, Epriwina Gini Nurrahma, dan Puput Hanifah, Siswa kelas XI IPS 2, SMA Negeri 1 Pamotan 

0 Komentar