Suku Baduy, Kanekes Banten

Suku Baduy tinggal di kampung gajebo,di desa Kanekes Banten.
   Leluhur Baduy adalah orang yang sangat patuh sama adat mereka, pantang menerima budaya modern ,karena kata orang tua dulu orang modern pinter pinter,sangking pintarnya  banyak yang minterin, sebab itu,orang Baduy menutup diri dari luar, Itulah salah satu sebabnya orang Baduy menutup diri dari luar.

      Mereka selalu  menggunakan  selalu menggunakan pakaian hitam dan putih,dan menggunakan ikat kepala yang bernama tokek ,dan tidak boleh  dilepas.
    Bahasa yang digunakan suku Baduy adalah bahasa Sunda, yang yang dipakai Sunda Buhun, rada kasar, beda sama Sunda Priangan yang lembut tutur.

    Kegiatan sehari-harinya membuat gula Kawung,gula Kawung di dieu artinya Aren jadi gula Kawung dibuat dari pohon aren yang diambil dari yang diambil dari air Nira nya ,Biasanya air Nira disadap dua kali sehari,isuk dan sore hasil sadapan ditampung dalam bambu yang disebut  yang disebut lodong ,sudah dari kecil orang badui dilatih membuat gula Kawung, orang badui tidak membuat gula Kawung di rumah, melainkan di saung ,soalnya bikin gula butuh api yang lumayan gede ,Bahaya kalau di rumah, lagi pula asapnya juga bisa ganggu Tetangga ,air Nira ya yang sudah disadap digodok sampai kental, kalau sudah udah susah di kocek air Nira siap dicetak.

     Konsep Lestari tentang pelestarian alam, contohnya adalah sungai Ciujung yang tidak   boleh digunakan sembarangan mandi di sungai, untuk menjaga kebersihan dan kelestarian hulu sungai.
     Bentuk rumah orang Baduy berbentuk panggung, dan harus menghadap Selatan.
          Orang Baduy kalau sakit memanfaatkan kehebatan alam, untuk menyembuhkan penyakitnya ,asalnya dari daun daun ,bikinnya ditinggal diracik sendiri, orang Baduy percaya ada penyakit yang datang dari roh jahat orang, Baduy menangkalnya dengan kapur semacam jimat ,tiap warga selalu memakai kaburu.
     Untuk ketahanan pangan orang Baduy, mempunyai luit atau lumbung untuk menyimpan hasil panen.
      Setiap pada malam hari warga Baduy kumpul-kumpul dengan tetangga atau keluarga.
     Para perempuan harus menyediakan makanan, untuk para  laki-laki bertugas memasak ada.        Kepercayaan orang tua katanya api tidak boleh kena tanah langsung, karena alamnya bisa murka Tersakiti

       Makanan favoritnya adalah ikan asin.
     Zaman dahulu gula Kawung ditukar dengan barang lain.
, tapi sekarang Uang sudah jadi alat tukar gampang termasuk orang Baduy Luar.
    Soal Teknologi orang Baduy menguasai Yeh SMS juga handphone, Memang barang baru di kampung gajebo, Kenalnya dari orang kota yang suka mampir ke kampung Baduy gara-gara punya HP ,aturan adat badui memang melarang kami untuk sekolah, jadi belajarnya ya dari HP, kalau nulis tidak bisa Tapi ,ngetik pakai HP orang Baduy lancar.

    Mengenal teknologi transportasi dari Kota Rangkas Bitung yang mempunyai stasiun, paling besar di Provinsi Banten.
    Orang badui dibilang kuno, ketinggalan zaman tentang arti teknologi, tapi buat badui itu pilihan-pilihan untuk hidup berdekatan dengan alam, pilihan untuk  menjaga sungai dan hutan, itu yang membuat orang Baduy beda dan membuat kaya.

Penulis: Nisfatussholikhah (25), Nurul Ngaisah (27), Tutut Puji Astuti (35), dan Yunita Dwi Lestari(36)

0 Komentar