PERUBAHAN SOSIAL DI DESAKU, DESA TEMPALING

Kandang Ayam modern yang dibangun di tengah persawahan desa Tempaling (Foto: Penulis) 

   Cerita ini berdasarkan Fakta yang ada bukan sekedar fiktif belaka, Tema ini bertujuan untuk Menggali Rasa Nasionalisme, Empati, Simpati dan Tanggung jawab untuk para pemuda di Era globalisasi dan untuk Anak milenial. 

  Pada zaman dahulu tanah di Desa ku yaitu di DESA TEMPALING KEC. PAMOTAN KAB. REMBANG sangatlah subur, tetapi sekarang tanah di Desa ku banyak di bangun rumah -  rumah dan pabrik seperti pabrik ayam, sehingga lahan tanah semakin sempit atau berkurang. Keadaan Air di Desa ku saat zaman dahulu sangat melimpah dan resapan Air sangat leluasa sedangkan sekarang resapan Air hampir tidak ada, di karenakan banyak rumah yang tidak punya resapan air. Keadaan pohon pada zaman dahulu sangatlah banyak dan rindang, sedangkan sekarang pohon sering di tebang liar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 

   Keadaan jalan pada masa lalu sangat memprihatinkan, banyak jalan yang berlubang, banyak jalan yang masih berupa tanah belum ngenggunakan aspal, alhamdulillah sekarang keadaan jalan sedikit demi sedikit sudah beraspal dan tidak berupa tanah lagi. Keadaan lampu masa itu minim sekali untuk  penerangan di jalan raya, sekarang alhamdulillah sudah terdapat penerangan di jalan raya walau masih beberapa jalan saja. 

   Kala itu, suasana saat habis magrib di Desa ku sangat religius, anak kecil, remaja hingga dewasa mereka berbondong -  bondong pergi untuk mengaji, sekarang orang yang mengaji tidak sebanyak dulu lagi. 

     Masa itu kalau sekolah masih menggunakan sepeda, kita bisa bercanda tawa, sambil melihat kanan kiri banyak bunga -  bunga yang bermekaran, kupu -  kupu yang berterbangan, sekarang kalau sekolah sudah menggunakan sepeda motor, kebut -  kebutan, membahayakan orang sekitar. 

     Busana masa dulu masih biasa dan sederhana, bukan seperti sekarang busananya sudah modern, kekinian, sudah meniru busana artis. bahkan kosmetik yang di kenakan anak sekarang melebihi para artis papan atas, dulu tampil apa adanya paling cuma pake bedak, lain kalau sama anak jaman sekarang sekolah saja pake make-up pakaiannya diperketat, ngelihatnya miris gaya busana dan kosmetik anak zaman sekarang. 

     Sekarang mata pencaharian sudah banyak ada yang di pabrik sepatu, pabrik ayam dll. Dulu masyarakat mata pencaharian di bidang  petani, berfokus pada kekayaan alam. 

  Teknologi sekarang sudah berkembang pesat misalnya teknologi di bidang Pertanian, kita bisa melihat cara panen padi, zaman dulu masyarakat kalau panen dengan cara mengedos sedangkan sekarang kalau panen menggunakan fleser. Alat masak kini juga sudah modern seperti  kompor gas, magicom, blender bumbu dapur dll. Dulu kalau masak masih menggunakan tungku yang terbuat dari tanah liat, alat masak untuk menghaluskan bumbu pake cobek. Alat transportasi kini semakin berkembang ada bentor (becak motor) , sepeda motor kian banyak penggunanya, truk , bus semakin modern seiringnya zaman. Kalau dulu masyarakat masih menggunakan becak, cikar, lembu dll. Ada juga alat komunikasi yang semakin canggih seperti handphone, Ipad, laptop yang berbagai jenis dan canggih. Kalau kala itu masih menggunakan handphone jadul bukan seperti sekarang sudah pake layar sentuh. 

    Adapun Arsitektur Rumah sekarang sudah modern gaya kekinian, masa dulu masih sederhana beralaskan tanah, rumahnya berbentuk  joglo, halaman rumahnya sangat luas. 

    Pola makan masa itu adab makannya masih terjaga, masyarakat lebih suka masak dari pada beli di warung, beda kalau sekarang adab makannya berkurang, suka beli makanan lewat Online. 

   Hiburan saat ini sudah berbagai macam misal lebih suka main gadget, main game, main ke warnet, suka keluyuran gak jelas, kalu dulu hiburannya sederhana ada lompat tali, gobaksodor, engklek, masak -  masakan, main kelereng dll, itu lebih menyenangkan, asik dan lebih seru, kini sudah langka anak milenial yang main permainan tradisional. 

   Ketika mendengar kata Sampah, di benak kita pasti langsung tau apa itu sampah, apalagi sekarang membuang sampah di sembarang tempat, tidak memikirkan bahayanya kalau membuang sampah sembarangan akan berdampak lebih berkelanjutan , pasti kalian juga sudah mendengar berita di laut ada ikan hiu mati dan di dalamnya banyak ratusan hingga ribuan bahkan 1 ton sampah yang di makan oleh hiu tersebut. " SATU SAMPAH  BERJUTA DAMPAK " 

 Semoga bermanfaat dan bisa menjaga lingkungan sekitar. Lingkungan Akan Indah Jika Kita Tidak Merusaknya." MENUJU INDONESIA MAJU MELALUI SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL "

Penulis adalah Cindy Fadli Latun Nazila, siswa SMA Negeri 1 Pamotan Jurusan IPS Kelas XII IPS 4 Nomor Absen 07

0 Komentar