Tugas :"Perubahan Sosial di Desaku"
Kerangka: *Jalan
*Kebun menjadi tempat wisata
*Tanah
*Transportasi dan komunikasi
*Perubahan Rumah
*Mushola dan Mengaji
~Perubahan Rumah
Arsitektur rumah zaman dulu dan sekarang sangatlah berbeda, bangunan rumah pada zaman dulu itu terbuat dari bambu tepatnya gedek dan kalau hujan pun air masuk kedalam rumah rumah, bawahnyapun masih tanah belum lantai dan atapnyapun terbuat dari jerami yang ditata rapi untuk berteduh, berbeda dengan bangunan rumah sekarang, arsitektur rumah zaman sekarang itu sudah banyak variasi seperti di tembok atapnya pun terkadang juga sudah jarang yang menggunakan genteng,rumah zaman sekarang juga sangat tinggi dan mewah melebihi rumah rumah zaman dahulu.Meskipun bangunan rumah tersebut mewah tetapi masih ada juga rumah zaman dahulu misalnya rumah joglo yang masih ada ya meskipun tidak seberapa hanya ada satu dua orang yang masih memiliki rumah yang ber arsitektur joglo.Memang sih,rumah zaman dahulu terlihat tidak nyaman bahkan kumuh tetapi saya bangga dengan itu semua karena saya sendiri juga pernah mengalami keadaan rumah bangunan bambu hehehe karena kalau ada sinar matahari maupun air yang masuk kedalam rumah bisa di buat mainan gitu. Ya intinya bangunan rumah zaman dulu sama bangunan rumah sekarang jauh berbeda.
~Jalan
Keadaan jalan di desa saya pada zaman dulu itu sangat parah, gimana tidak parah?jalan yang bergelombang atau biasa disebut bergeronjal gronjal dan gelap tidak ada penerangan juga. Akibat jalan di desa saya yang rusak terkadang ada yang jatuh karena jalanan yang bergelombang tersebut, bahkan teman saya kalau main kerumah saya males katanya karena jalan yang rusak parah. Tetapi sehubungan perubahan zaman akhirnya jalan di desa saya mulai di perbaiki tepatnya di tahun 2019 ini. Dan saya bangga karena jalan yang sudah di perbaiki ini. Jadi, perbedaan antara zaman sekarang dan zaman dulu itu berbeda jauh jalanan di desa saya sekarang jadi halus dan tidak bergelombang lagi dan sudah banyak lampu buat penerang.
~Kebun menjadi Tempat Wisata
Pada zaman dulu, tepatnya di desa saya Cikalan terdapat kebun entah punya siapa kurang paham, yang dekat dengan makam dan konon katanya disitu angker gimana tidak angker! kebun tersebut di kelilingi makam dan tidak ada penerangan sama sekali. Berhubung tempat tersebut tidak ada yang merawat dan banyak pula pohon pohon yang mengelilingi tempat tersebut jadi warga kampung ciu berinisiatif untuk mengubah tempat tersebut menjadi tempat wisata. Nah...kampung ini tengah merintis sebuah wisata edukasi,di dalamnya menawarkan sesuatu yang berbeda.
Kata ciu bukanlah minuman keras ataupun sejenis arak, tetapi ciu itu merupakan singkatan dari Cikalan Unik.Berkat kekompakan masyarakat dan pemuda di sini sudah ada kolam renang,kamar mandi,area untuk bermain, kemudian miniatur kapal Nabi Nuh AS, arsitektur rumah yang di buat dari jerami ,dan juga ada bathok kelapa yang di olah menjadi produk kerajinan. Dan sekarang tempat tersebut menjadi tempat wisata yang menarik dan kreatif.
~Mushola dan Mengaji
Mushola di desa saya dulu lumayan kecil, tempatnya juga pas,ada kamar mandi laki laki dan perempuan,tetapi tidak ada kran buat wudhu dan tidak ada pewarnaan/dicat,belum ada kipas angin,dan Al Qur'an juga masih sedikit tidak sebanyak sekarang,dulu itu tempat Al-Qur'an di taruh di atas meja belum di tempatkan di almari. Berbeda dengan sekarang , Mushola sekarang sudah mulai membaik karena ada Renovasi dan juga perkembangan zaman mungkin ya jadi di renovasi. Sekarang sudah agak di perbesar,di cat,dan sudah ada wadah buat Al-Qur'an, dan juga sudah ada tambahan kran buat wudhu tepatnya di samping Muhsola.
Kegiatan mengaji pada zaman dulu sama sekarang itu sangatlah berbeda karena kenapa,zaman dulu itu mulai dari anak kecil sampai orang tua sudah diwajibkan habis sholat magrib ataupun asar dia harus mengaji di mushala ,bahkan kalau tidak mau mengaji akan di kenai hukuman dan juga di pukul menggunakan rotan,dulu juga yang mengaji banyak sekali biasanya sampai mau adzan isya'baru selesai, hal konyol yang saya lakukan dengan teman teman saya waktu itu tidak sampai jam 7 sudah pulang karena saya takut karena kalau salah suka di tanya hukum tajwid dan dalilnya hehehe, kadang kalau salah juga di jewer sama guru ngaji, di pukul pakai rotan segala. berbeda dengan sekarang , sekarang yang mengaji sudah mulai sedikit bahkan hanya ada 3 orang , terkadang juga tidak ada sama sekali,,bayangkan kasian sekali guru ngajinya. Dan juga anak-anak sekarang itu kalau di perintah buat mengaji tidak langsung di kerjakan dan biasanya kalau mau mengaji itu nunggu perintah dulu baru dilaksanakan ya bahasa kasarnya "Beler"maksudnya tidak mau mengerjakan apa yang di perintahkan.
~Tanah
Keadaan tanah zaman dulu yang ada di desa saya ini sangat subur airnya masih jernih dan juga bersih,tanpa ada polusi. Sumberan mata air yang ada di sumur juga masih mengalir dan itupun juga masih bersih, sehingga banyak warga sekitar yang masih menggunakan sumberan air tersebut. Berbeda dengan zaman sekarang yang ,tanah yang sudah tidak subur lagi,sampah yang berserakan yang akan menghambat saluran air dan air juga kotor dan kumuh banyak lumut, keadaan sumur juga sudah jarang di gunakan oleh warga sekitar karena begitu kotornya air tersebut,yang biasanya di gunakan untuk mencuci pakaian,piring, bahkan buat wudhu juga sudah tidak bisa, sekarang juga sudah jarang yang mempunyai sumur,iya ada tapi satu dua orang saja yang mempunyai sumur tidak seperti dulu lagi.
~Transportasi dan komunikasi
Sarana transportasi dan komunikasi yang ada pada zaman dahulu itu sangatlah langka karena fasilitas yang kurang memadai, sehingga banyak orang yang susah untuk berkomunikasi.karena jarang yang mempunyai hp,ada yang mempunyai tapi ya masih jadul belum android seperti sekarang ini. Jika mau berkomunikasi itu harus menggunakan surat menyurat, transportasi yang kurang memadai dulu menggunakan delman,becak dan lain lain. Berbeda dengan sekarang, fasilitas sudah memadai sudah banyak yang mempunyai hp android bahkan anak TK pun sudah ada yang bisa menggunakan hp tersebut,dan jika mau berkomunikasi dengan orang lain juga lebih mudah. Transportasi yang sudah memadai, hampir semua orang mempunyai kendaraan sendiri dan itu juga sangat bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih 💦
Penulis: Nurul Amalia, siswa kelas XII IPS 05, SMA Negeri 1 Pamotan
0 Komentar