Perubahan Sosial di Desa Ku


Dalam tulisan ini berisi tentang perubahan sosial didesaku Desa Sidomulyo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengamatan keadaan saat ini dan daya ingat narasumber juga dari berbagai sumber informasi dari narasumber. Tulisan ini merupakan fakta dalam memori narasumber dan pengamatan keadaan saat ini. Saya berharap tulisan ini jadi bahan informasi tentang mengenal desa khususnya dalam hal mengenal perubahan sosial desa. Saya juga berharap tulisan ini bermanfaat dan perubahan sosial berdampak kearah yang lebih baik/positif. Perubahan sosial meliputi :
1. Keadaan ekologi(tanah,air,udara,pohon)
2. Keadaan jalan, lampu penerangan dan potensi alam
3. Mengaji
4. Sekolah 
5. Busana dan kosmetik 
6. Orientasi mata pencaharian 
7. Teknologi, transportasi, telekomunikasi 
8. Arsitektur bangunan rumah 
9. Pola makan 
10. Hiburan 
11. Sampah. 
Uraian keadaan perubahan sosial meliputi,:

Dahulu, tanah didesaku masih subur airnya sangat jernih dan air bersih masih sangat banyak. Udaranya sangat sejuk dengan sedikit polusi, pohon-pohon masih tampak besar dan masih banyak pohon-pohon di sekitar lingkungan masyarakat. Sekarang mah sudah tak lagi subur seperti dulu, airnya banyak yang keruh nan kotor. Air bersih sudah mulai berkurang, bahkan sampai ada yang kekeringan. Udaranya pun sangat kotor polusi dimana mana, itu semua karena pohon-pohon yang ditebang dan semakin banyaknya perumahan. Walaupun demikian aku tetap cinta desaku. 

Aku masih teringat bagaimana jalan desaku kala itu,jalan yang biasa aja tak semulus saat ini, dimana jalan yang gelap gulita saat malam kini sudah terang menderaang bagaikan berjalan diatas sang surya. Potensi alam dulu berbeda dengan saat ini, kala itu Sumber Daya Alam(SDA) masih terjaga dan melimpah. Akan tetapi keadaan sekarang kebalikannya, SDA semakin berkurang bahkan hanya mau memakai tak mau menjaga. 

Dulu, kegiatan mengaji adalah hal yang harus dilakukan tiap orang apalagi remaja/anak anak itumah wajib. Jikalau tak mengikuti mengaji sekali saja rasanya sangat sangat menyesal. Kalau sekarang mah kalo disuruh mengaji itu susah mungkin karna pengaruh gedget.

Kala itu jarang yang namanya sekolah, anak anak juga remaja hanya membantu orang tua mereka meringankan pekerjaan, padahal keinginan mereka untuk sekolah sangat tinggi namun karena kekurangan biaya mereka memanfaatkan waktunya untuk membantu orang tua. Saat ini banyak yang bisa sekolah namun banyak yang menyianyiakan kesempatan itu. 

Tanaman tenmbakau, unggulan di kawasan Gunem, Rembang

Fashion orang dulu itu sopan dan kebanyakan berhijab bagi kaum hawa. Mereka juga tak mengenal make up. Pada saat ini semua dari balita, anak anak, remaja, dewasa, bahkan nenek nenek telah mengenal juga menggunakan make up, fashion nya pun sangat tidak pantas untuk dipandang terutama kaum hawa. 

Mata pencaharian dizaman dulu itu terbatas, hanya nelayan dan petani. Sekarang sudah sangat banyak profesi dalam berbagai bidang, mulai dari kepolisian, militer bahkan usahawan.

Orang orang zaman dahulu  belum mengenal teknologi transportasi dan juga telekomunikasi. Transportasi hanya berupa sapi/kerbau dan kuda yang diberi roda seperti dokar dan becak. Pada saat ini transportasi sudah ada berbagai macam jenisnya, seperti mobil motor kereta pesawat dan masih banyak lagi. Teknologi pun belum begitu ada kala itu, beda sama sekarang, kalo sekarang mah teknologi sudah canggih. Telekomunikasipun dulu tak begitu canggih bahkan hanya orang orang ya beruang saja yang memilikinya, saat ini sudah sangat sanggih, tapi sayang banyak yang salah memanfaatkan itu, khususnya remaja.

Arsitektur rumah atau bangunan rumah zaman dulu dan zaman sekarang itu sangatlah beda jauh. Bangunan rumah zaman dulu itu hanya terbuat dari kayu bambu papan dan atapnya pun hanya terbuat dari sekumpulan jerami yang ditata rapi. Kalau arsitektur rumah zaman sekarang sangatlah banyak variasinya, semua bangunan tembok atapnya pun kadang-kadang bukan menggunakan genteng tetapi dicor bangunan. Rumah zaman sekarang juga sangat tinggi bahkan melebihi apapun semua sangat mewah dibandingkan zaman dulu.

Orang zaman dulu pola makannya itu sangat bergizi, jadi tidak heran kalau orang zaman dulu itu kuat-kuat gagah dan sehat. Mereka mengonsumsi apapun yang sangat bergizi. Beda sama zaman sekarang, zamam sekarang itu pola makannya sangat tidak sehat, semua tanpa menjomplang atau tidak seimbang, makanya tidak heran kalau manusia zaman sekarang banyak yang sakit seperti, kolesterol darah tinggi dan darah rendah diabetes dan lain-lain. itu semua karena manusia mengonsumsi makanan yang tidak seimbang atau tidak bergizi atau tidak memenuhi kebutuhan organ tubuh.


Hiburan wayang yang masih dipertontonan di desa Sidomulyo, Gunem
Hiburan zaman dulu itu palingan cuma wayang, dan terkadang kalau libur sekolah itu anak-anak menyibukkan diri dengan bermain bersama sama hingga larut malam. Beda sama hiburan zaman sekarang, kalau hiburan zaman sekarang itu kebanyakan dangdut Ketoprak dan lain-lain. Banyak anak-anak zaman sekarang yang menyibukkan diri dengan bermain gadget hingga lupa waktu bahkan sampai ada yang kecanduan dan sakit mata.

 Dulu, sampah tidak begitu banyak seperti sekarang, di sungai di mana pun berada pasti  ada begitu banyak sampah beda dengan saat ini, kini ada begitu sangat banyak sampah dimana-mana, bahkan sampai menimbulkan banjir itu semua gara-gara sampah. Khususnya sampah plastik.

Dari sebelas(11) hal tentang ulasan diatas, menurut saya ada empat(4) hal yang menarik di desaku. Yang pertama mengaji, kedua sekolah, ketiga busana dan kosmetik, keempat arsitektur bangunan rumah. Dengan mengaji semua warga desa bisa tau aqidah ajaran agama dan semakin taqwa, walaupun disisi lain banyak juga masalah masalah yang menghampiri. Dengan sekolah semua warga desaku menjadi lebih pandai dan bijak dalam mengambil suatu keputusan. Busana, tidak ada satupun warga desa yang tidak berbusana, semuanya berbusana. Dan busananya cenderung memiliki dua(2) karakter yaitu busana yang bertema identitas keagamaan dan busana yang bertema identitas sosialita/glamor. Busana bertema keagamaan yaitu busana yang menutupi semua aurat dengan sempurna, tapi ada juga busana yang menggoda. Busana bertema sosialita/glamor cenderung menunjukkan keadaan sosial atau kekayaan. Arsitektur bangunan rumah pada dulu kala lebih sederhana tetapi menarik, bangunannya unik unik. Untuk saat ini semua bangunan rumah desa atau kota sama saja tak ada bedanya, semua bangunan dibuat menggunakan batubata/dicor.




Penulis: Setya Putri Utami, siswa kelas XII IPS 4, No Absen 23, SMA Negeri 1 Pamotan

0 Komentar