Baduy adalah nama dari sebuah suku yang ada di provinsi Banten, jumlah penduduknya sekitar 11000 jiwa lebih.Lokasi suku Baduy berada dikaki pegunungan tepatnya berada di kampung gajah sebuah desa tenaga provinsi Banten.jika ingin menuju ke sana harus berjalan kaki kurang lebih sekitar 8 km dari Baduy luar atau kota.
Leluhur Baduy adalah orang yang patuh sama adat Jawa di masyarakat Baduy Banten menerima budaya modern,karena menurut orang tua Baduy dulu orang modern itu pintar-pintar sangking pintarnya banyak yang minterin orang. Masyarakat Baduy sengaja mengasingkan diri dan hidup mandiri. Mereka sendiri dengan tujuan menghindari pengaruh budaya luar masuk ke budaya mereka.
Identitas busana masyarakat Baduy menggunakan pakaian Hitam putih,dengan menggunakan celana hitam dengan kombinasi kain yang berbentuk seperti sarung dengan identitas tidak boleh lepas "togek" ( ikatan kepala) yang juga berwarna putih.mereka memilih penggunaan busana tersebut agar menjadi identitas budaya mereka dan agar beda dengan pakaian budaya lainnya.
Bahasa atau dialek yang digunakan masyarakat Baduy menggunakan bahasa Sunda Buhun. Beda dengan Sunda Priangan. Sunda Buhun memiliki ciri-ciri bahasa ajar ada kasannya.
Kegiatan sehari-hari masyarakat Baduy para lelaki mencari nafkah dengan membuat gula kaung. Kawung berarti pula yang dibuat dari air pohon aren kemudian diolah lalu dicetak jadi gula.sedangkan para perempuan menyediakan makanan untuk laki-laki yang baru pulang dari ladang. Pekerjaan mereka tidak jauh-jauh dari hutan karena memang letak desa mereka jauh dari mana-mana dan di tengah hutan.
Produk ekonomi yang dihasilkan masyarakat Baduy merupakan pulau kaung karena memang kegiatan sehari-hari mereka.
Masyarakat Baduy sangat menjaga budaya yang diwariskan nenek moyangnya sehingga banyak pantangan-pantangan dengan alasan untuk menjaga alam ataupun menjaga tradisi seperti halnya pantangan menggunakan air sungai Ciujung. Masyarakat di situ tidak boleh sembarangan mandi maupun mengotori air. membuang kotoran atau sampah di sungai tersebut.
Konsep arsitektur rumah masyarakat Baduy terbentuk panggung dan harus menghadap kiblat. karena bagi mereka penganut Sunda wiwitan tempat mereka harus menghadap ke selatan itulah kiblat mereka.
Konsep tentang sehat, sakit ,dan obat masyarakat badui memang jarang sakit.sebab kalau mereka merasa sakit mereka memanfaatkan obat herbal/ obat alami untuk mengobati.biasanya mereka mengambil dari daun-daunan di hutan kemudian di diolah kemudian diminum.
Konsep tentang ketahanan pangan masyarakat Baduy menggunakan prinsip sederhana misalnya dalam menggunakan padi hasil panen merupakan penyimpanan hasil panen di laut atau lumbung.biasanya mereka memilih bahan makanan yang mudah disimpan sebab lelaki yang jauh dari mana-mana mereka hanya memanfaatkan produk dari hasil perkebunan mereka.
Kehidupan malam hari masyarakat Baduy tidak ada listrik.karena bagi mereka suasana malam waktunya mereka para tetangga kumpul-kumpul atau biasanya disebut gawengkong. Bisa sekalian kumpul keluarga.siswa bagian kerja masyarakat gaji pokok para lelaki mencari nafkah untuk perempuan sedangkan perempuan menyediakan makanan untuk para lelaki.
Sistem transaksi masyarakat Baduy dulu menggunakan barang seperti gula ditukar dengan barang lain. Tetapi sekarang sudah menggunakan uang sebagai alat tukar.
Masyarakat sudah mengenal teknologi meskipun letaknya jauh dari kota. Bagi mereka handphone memang barang baru di kampung, mereka mengenal handphone dari orang kota yang suka berkunjung ke kampung mereka.
Masyarakat Baduy sudah mengenal transportasi meskipun masyarakat disana kalau kemana-mana hanya berjalan kaki tapi buktinya di sana sudah ada stasiun Rangkasbitung meski itu peninggalan Belanda yang ada di provinsi Banten. Stasiun itu biasanya digunakan masyarakat untuk pergi ke kota.
Refleksi kelompok sosial terhadap masa depan masyarakat Baduy boleh saja mereka bilang masyarakat Baduy ketinggalan zaman tapi buat mereka itu pilihan.kesederhanaan itu adalah cara mereka untuk bersatu dengan alam yang menjadi pegangan hidup mereka dianggap sebagai harga mati dan tidak boleh diubah.
Pak saya dari kelas 11 IPS 3 kelompok 1
Ketua :
Laili Ainur Rohmah
Anggota:
1)Anis sulfi N.
2)Mei Lysa Dwi Kinanti
3)wafiqotul ainiyah
0 Komentar