Perilaku Transaksi di Pasar Hewan - Abdul Jabar


Tepat hari selasa, 20 februari 2019 sudah diagendakan pembelajaran di luar kelas untuk mapel sosiologi, yang bertempat di pasar sapi pamotan. Seperti biasa, saya berangkat pukul 06.30 dan langsung berangkat menuju titik kumpul di Polsek Pamotan.

Sesampainya di Polsek Pamotan, kami parkir dengan tertib  di tempat parkir yang sudah disediakan. Di sanalah kami akan menerima pembekalan dari Pak Polisi. Sebelum berangkat ke pasar sapi pamotan  kami berdoa terlebih dahulu agar semua kegiatan lancar tanpa ada halangan. Kami diberi selembar kertas pedoman oleh Pak Suhadi untuk wawancara saat tiba di lokasi pembelajaran. Lalu kami diberi arahan oleh Pak Polisi.

Tak butuh waktu lebih lama lagi, kami segera menuju ke pasar sapi pamotan. Disana saya melihat banyak kendaraan seperti bak terbuka dan motor yang memenuhi jalan, suara sapi disana sini membuat aku ingin keluar dari lokasi ini, tapi aku masih bertahan.

Nampak banyak transaksi yang di lakukan disana, seperti jual beli sapi, dan ternyata tak hanya sapi saja, karena ada juga kambing yang diperjual belikan. Disana kami bertanya kepada Pak Ngaduri, salah satu penjual sapi dan penjual kambing mengenai jenis sapi unggulan Brahma yang harganya mencapai kisaran 20jt, itupun menyesuaikan ukuran dari sapi nya, sedangkan kambing unggulan yaitu kambing etawa, harga kambing etawa jenis jantan bisa mencapai 13jt tergantung ukurannya, bentuknya hampir mirip dengan wedus gibas.

Setelah itu, kami menuju ke kantor atau ke pusat pengelolaan pasar dan bertemu dengan Pak Jatmiko yang menjadi pengelola pasar sapi pamotan, pasar sapi ini berdiri sejak zaman belanda, keadaan pasar sapi dulu belum ada tembok pembatasnya, di sana keadaan kebersihannya sangat tidak terjaga karena lantainya masih tanah dan kotoran sapi yang berserakan hingga tercium baunya menyengat, tak sengaja ada sepatu temanku yang menginjak tai sapi disana.

Kegiatan transaksi dilakukan dengan cara tunai atau membayarnya langsung, masalah di pasar sapi ini menurut Pak Jatmiko terjadi karena perselisihan tapi hal itu sudah jarang terjadi, fasilitas yang belum ada disana yaitu listrik, lahan parkir dan lantai yang masih tanah.

Setelah melakukan penelitian, kami kembali ke Polsek untuk bertanya pada bapak polisi mengenai harapan untuk pasar sapi pamotan kedepannya, beliau ingin agar pasar sapi pamotan dipindahkan ke tempat yang luas, supaya kemacetan bisa teratasi.

Kegiatan penelitian pun selesai, kami tak sabar untuk segera kembali ke SMA dan melepas lelah disana.

Dari kegiatan ini, kami mendapat banyak pengetahuan mengenai jual beli sapi dan kambing, harganya, keadaan disana, dan masih banyak lagi. Dengan adanya kunjungan lapangan seperti ini, saya berharap agar siswa juga bisa berlatih untuk bermasyarakat, bisa tahu tentang hal hal lain yang belum kita ketahui.

Sekian hasil laporan kunjungan lapangan di pasar sapi pamotan. Maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.

Penulis
Nama: Abdul Jabbar
Kls: XI IPS 3
No: 01

0 Komentar