Laporan Wawancara dengan Pedagang Pasar Pamotan - Evitasari



Di saat sang surya sedang merekah sinarnya tepat pada tanggal 20 Februari 2019 kami para siswa-siswi SMA Negeri 1 Pamotan yang berjumlah 3 habitat yaitu kelas XI Ips 1, XI Ips 2, dan XI Ips 5 di beri pengarahan oleh Bapak Suhadi tentang metode penelitian yang akan di adakan di Pasar Tradisional Pamotan. Kami berangkat ke pasar berjumlah 89 ekor, melewati panjangnya jalan yang di hiasi oleh lalu lalang kendaraan bermotor. Tak lama menyusuri jalan bersama-sama, kami pun sampai di pasar Pamotan. Kami mulai menelusuri seisi Pasar, hingga pada tepatnya kami berhenti pada satu tempat di mana kami bisa menggali informasi tentang Pasar pada kios itu. Seorang pedagang barang-barang atom tepatnya Bapak Juremi, ia adalah salah seorang pedagang di pasar tersebut yang bersedia kami wawancarai dan kami pun mulai bertanya. "Selamat pagi Bapak, apakah Bapak mengetahui sejarah terbentuknya Pasar Tradisional Pamotan ini?" Tanya Pidot. "Ya selamat pagi mbak, memang benar saya mengetahui sejarah terbentuknya Pasar Tradisional Pamotan ini, dahulu kala Pasar Pamotan ini belum berada pada tempat seperti saat ini. Pasar ini dulu berada tepat pada depan Masjid desa Pamotan, di mana tempat itu menjadi pusat dari kota Pamotan. Namun kondisinya belum begitu baik, dalam arti lokasinya sempit. Dengan banyaknya pedagang yang semakin berkembang, pemerintah meiliki inisiatif untuk memindahkannya di depan Puskesmas Pamotan tepatnya berdekatan dengan kantor Kecamatan Desa Pamotan. Dengan harapan Pasar dapat berkembang dengan baik di sana." Jawab Pak Juremi. "Apakah keadaan Pasar pada tempo dulu sudah memadai pak?" Tanya Epi. "Belu, pada tempo dulu keadaan Pasar masih sangat memprihatinkan, dalam artian banyak fasilitas yang kurang memadai. Selain itu jalan yang menghubungkan antar Los satu dengan Los yang lain masih kurang baik." Ujar Pak Juremi. "Lalu bagaiman dengan keadaan Pasar saat ini pak?" Tanya Epi kembali. "Saat ini keadaan Pasar Tradisional Pamotan sudah cukup baik dalam segi fasilitas, keadaan jalan, maupun tatanan tempat para penjual sudah tertata rapi." Jawab Pak Juremi dengan tersenyum. "Apakah keberhasilan Pasar Tradisional Pamotan ini sudah terjaga dengan baik Pak?" Tanya putri kepada Pak Juremi. "Untuk hal kebersihan sudah cukup baik. Selain adanya kesadaran dari para pedagang untuk membuang sampah pada tempatnya, pihak petugas juga sudah menyediakan petugas kebersihan yang akan menyapu Pasar secara bergilir, membuang sampah di tong sampah yang sudah meluap. Sehingga kebersihan akan terjaga dengan baik." Ujar Pak Juremi. "Apakah ada aturan tersendiri yang di tetapkan oleh pegawai Pasar Pak?". Tanya Pidot kembali. " Kalau soal aturan pasti ada mbak. Dari pihak petugas sudah menetapkan bahwa perseorangan hanya di perbolehkan membangun kios sesuai batas maksimal yang telah di tetapkan." Jawap Pak Juremi dengan nada biasa-biasa saja. "Apakah ada struktur kepengurusan para pegawainya Pak? Tanya putri dengan nada sedikit tersenyum. " Kalau soal struktur kepengurusan memang ada. Mereka membentuk stuktur kepengurusan yang meliputi Ketua, Wakil, Sekretaris, Bendahara, Penarik Retribusi, Penarik Karcis Parkir, dan Keamanan." Jawap bapak Juremi. "Lantas, apakah ada sebuah paguyuban Pak?" Tanya Epi kepada Pak Juremi. "Ada, para pedagang membentuk beberapa paguyuban di antaranya seperti paguyuban ibu-ibu yang mengadakan pengajian setiap Sabtu Pon, paguyuban pedagang beras, paguyuban pedagang gerabah, dan lain sebagainya." Pak Juremi kembali menjawab. "Untuk jenis pedagang Pak, apakah di Pasar Tradisional Pamotan ini jenis pedagangnya sudah lengkap Pak?" Tanya Pidot dengan wajah kelelahan. "Menurut saya jenis pedagang di Pasar Tradisional Pamotan ini sudah lengkap." Jawap Pak Juremi. "Bagaimana dengan keadaan akses jalanya Pak?" Tanya Epi. "Keadaan jalanya masih kurang baik mbak, karena ada beberapa jalan yang sudah rusak dan kurang memadai." Jawab Pak Juremi. "Dalam segi trasportasi, angkutan apa saja yang di gunakan para pedagangnya Pak?" Tanya Pidot kembali. "Jenis tranportasinya juga cukup beragam mulai dari becah, bis mini, Tosa, angkutan umum, maupun kendaraan pribadi dari rumah." Jawab Pak Juremi dengan wajah berseri-seri. "Teknik kulakan yang di ambil para pedagang apa saja Pak?" Tanya Putri kepada Pak Juremi. "Model atau teknik kulakannya beragam mbak, dari mulai membeli barang mentah di proses sendiri, ada yang membeli barang sudah siap di jual, dan ada yang mengambil barang dari tengkulak." Jawab Pak Juremi dengan nada sumbang. "Apakah teknik jual belinya sama dengan Pasar-pasar yang lain Pak?" Tanya Epi. "Masih sama mbak." Jawab Pak Juremi. "Lantas apakah strategi persaingan berlaku untuk para pedagangnya Pak?" Tanya Epi dengan tersenyum. "Di Pasar Tradisional Pamotan ini tidak ada model persaingan antar pedangang semuanya sama satu harga dalam satu jenis." Jawap Pak Juremi dengan santai. "Apakah ada kejadian yang luar biasa Pak, seperti kebakaran percekcokan atau yang lain Pak? " Tanya Epi kembali. "Dahulu pernah terjadi kebakaran yang cukup besar pada tahun 2011, di mana kebakaran tersebut menelan setengah isi Pasar. Di duga kebakaran tersebut terjadi akibat konsletnya aliran listrik." Jawab Pak Juremi. "Dalam kejadian itu, apakah pihak petugas mencari jalan keluarnya Pak?" Tanya Pidot. "Dari pihak petugas juga mengambil tindakan dengan memanggil petugas pemadam kebakaran." Jawap Pak Juremi. "Berapa jumlah retribusi yang di tetapkan untuk setiap kiosnya Pak?" Tanya indra kepada Pak Juremi. "Untuk jumlah retribusi, dari pihak petugas menetapkan dua jenis pengambilan retribusi, yaitu bulanan dan harian. Bulanan berjumlah Rp. 56.000 dan harian berjumlah Rp. 1000." Jawap Pak Juremi setelah menarik napas. "Bagaimana perilaku membuang sampah di Pasar Tradisional Pamotan ini Pak?" Tanya Epi kembali. "Namanya juga Pasar, pasti ada beberapa orang yang kurang menaati peraturan perihal kebersihan. Jadi kalau soal membuang sampah pasti ada beberapa orang yang masih membuang sampah sembarangan." Jawab Pak Juremi dengan tersenyum. "Dalam segi keamanan Pak, apakah keamanan di Pasar Tradisional Pamotan ini sudah baik?" Tanya Epi. "Kalau soal keamanan di Pasar ink sudah baik mbak, karena dari pihak petugas juga sudah menyediakan petugas tersendiri. Petugas Pasar itu pun juga berjaga secara bergilir baik malam maupun pagi." Jawab Pak Juremi. "Apakah fasilitas yang di sediakan di Pasar ini sudah lengkap Pak?" Tanya Indra. "Untuk  fasilitas sudah cukup lengkap. Sudah ada mushola, kamar mandi, tempat parkir, dan juga tong sampah." Jawab Pak Juremi kembali. "Lantas, apakah fasilitas tersebut masih layak di gunakan Pak?" Tanya Epi. "Ada satu aplikasi yang kurang memadai. Keadaan Mushola kurang baik karena posisi mushola yang berada di tanah yang gerak." Jawab Pak Juremi dengan nada kurang baik. "Apa ada harapan dari pihak pedagang untuk Pasar Tradisional Pamotan ini Pak?" Tanya Pidot. "Harapannya agar Pasar ini lebih berkembang lagi dan tempatnya semakin luas pembagian losnya pun teratyr." Jawap Pak Juremi dengan penuh harapan. "Sedangkan dari pihak petugas, apa harapannya untuk Pasar Tradisional Pamotan ini?" Tanya Epi kepada Pak Juremi. "Dari pihak pegawai juga mengharapkan agar para pedagang lebih disiplin lagi untuk membuang sampah pada tempatnya." Jawab Pak Juremi. "Lantas dari masyarakat sekitar apakah ada harapan tersendiri untuk Pasar Tradisional Pamotan ini?" Tanya Epi kepada salah seorang konsumen. "Harapannya Pasar harus semakin berkembang lebih baik lagi kedepannya dan pelayanannya pun lebih baik lagi." Jawap Ibu Supini selaku konsumen.

Nama: Evitasari
Kelas: XI Ips 2
Nomor: 08

0 Komentar