Pengamatan di Pasar Pamotan - M Ali Rohman


Pada hari rabu 20 Februari 2019 mapel sosiologi mengadakan suatu pengamatan di pasar tradisional Pamotan. Para pesertanya yaitu kelas 11 ips 1 kelas 11 ips 2 dan kelas 11 ips 5. Sebelum para peserta melakukan penelitian di pasar Pamotan guru pembimbing melakukan pembekalan terlebih dahulu dan kami dikumpulkan di suatu titik yaitu di lapangan volly sekolah pada jam 06.30, setelah semua peserta berkumpul di lapangan volly kami diberikan kertas yang berupa langkah2 untuk meneliti pasar Pamotan.

Kamipun mulai berangkat menuju pasar pamotan dengan jalan kaki, setelah sampai di pasar pamotan seluruh peserta diarahkan untuk menyebar memilih tempat yang cocok untuk mereka wawancarai, para peserta pun juga diarahkan untuk berkelompok agar memudahkan para peserta dan juga memudahkan orang yang akan kita wawancarai.

Kelompok saya memilih mewawancarai di penjual sembako ibu yang akan diwawancarai pun menyambut dengan ramah kedatangan kami, sebelum kita memulai wawancara tersebut salah satu teman kami menanyai berkenan kah ibu untuk kami wawancarai.

"Ibu namine sinte?," tanya ambar kepada ibu penjual sembako
"Bu nip," jawab penjual pakaian

Kita mengajukan beberapa pertanyaan tentang pasar tradisional Pamotan seperti sejarah berdirinya pasar tradisional namun Bu Nip tidak mengetahui sejarah berdirinya karena Ibu tersebut bukan penduduk asli Pamotan Ibu tersebut pindahan dari Demak karena Ibu itu tidak mengetahui ada salah satu orang yang mendengar tentang wawancara kita dan memperkenankan orang itu untuk menjawab pertanyaan yang kami ajukan ibu itu menjelaskan tentang rinci awalnya pasar itu tidak berada di depan Puskesmas namun pasar itu berada di samping Masjid Pamotan lalu dipindahkan pada tahun 2003 di depan pukesmas, pendiri pertama pasar tersebut adalah pak Sutrisno dari Sedan.

Keadaan pasar tradisional tempo dulu itu masih sepi karena belum tahu tempat yang mereka cari, namun pasar tradisional sekarang sudah sedikit rapi sehingga para pembeli mudah untuk mencari tempat yang dituju. Kebersihan yang ada di pasar tradisional itu kurang bersih karena belum adanya tempat sampah di setiap kios, jadi mereka membuang sampah di depan depan kios namun setiap sore juga ada petugas sendiri untuk menyapu daerah Pasar sampah yang telah dibersihkan oleh petugas lalu di buang pada tempat pembuangan akhir dan 2 hari sekali dinas kebersihan mengambil sampah sampah yang sudah dikumpulkan di TPA.

Di pasar juga terdapat aturan-aturan untuk penjual maupun pembeli namun masyarakat tidak menghiraukan aturan-aturan tersebut. kelompok sosial atau paguyuban paguyuban yang ada di pasar tradisional Pamotan diantaranya PBB (persatuan bakul bakul) dan juga paguyuban. Jenis pedagang tradisional yang ada di pasar tradisional pemungutan diantaranya ada pedagang sembako, pakaian, alat dapur, daging ikan sayur-sayuran, dan lain-lain. Keadaan akses jalan di depan pasar tradisional Pamotan itu cukup luas baik namun akses jalan yang ada di dalam pasar itu tertutup oleh kios-kios yang berada di dalam sehingga akses jalan yang berada di dalam itu hanya dapat dilewati beberapa orang saja. Sebenarnya Jalan akses jalan yang ada di dalam itu hanya untuk pejalan kaki namun sepeda motor sering kali melewati jalan yang ada di depan kios.

Angkutan yang ada di pasar Pamotan diantaranya yaitu becak, tosa, angkutan, bentor, dan sebagainya. Teknik pukulan yang dilakukan untuk pedagang pakaian itu kulaan dari Pasar Kliwon namun jika para pedagang rempah-rempah itu disetor dari rempah-rempah itu disetor dari sales atau agennya. Keamanan yang ada itu kurang karena tidak adanya petugas atau kurangnya staf untuk menjaga keamanan pasar, harapanmereka untuk keamanan nya adalah ditambahkan petugas untuk menjaga pasar.

Di pasar Pamotan juga ada kejadian-kejadian seperti kebakaran yang terjadi pada tahun 2011 yang berada di Los 5 dan Los 4, cara mengatasinya dengan cara memanggil pemadam kebakaran. Tarif yang harus dibayarkan untuk penjual lesehan yaitu Rp1.000 per hari, namun jika tarif untuk kios atau tokoh-tokoh jumlah yang harus dibayarkan yaitu Rp40.500 dalam waktu 1 bulan.

Fasilitas yang diberikan kepada masyarakat atau para penjual maupun pembeli itu cukup baik.
Masalah yang terdapat di pasar tradisional Pamotan diantaranya :

1.kurangnya staf karyawan untuk keamanan
2. Fasilitas kios yang kurang memadai seperti
3.banyak pencuri yg belum ketangkap dipasar saat hujan banyak Atap atap genteng yang belum dikasih tandon

Dan juga adanya penertiban yang dilakukan untuk penjual maupun pembeli.Harapan para penjual, pembeli maupun petugas
- segera di bangun kios secara seragam, dan ditata sesuai dengan barang jualan
- ditambahkan staf karyawan untuk keamanan pasar

Setelah pengamatan yang sudah kami lakukan di pasar kita kembali menuju sekolah dengan selamat, Walaupun ada beberapa anak yang terjebak hujan di pasar

Sekian dari saya wassalamualaikum.

Nama: M Ali Rohman
No:17
Kelas:x1 ips 5

0 Komentar