Pada hari rabu,20 Februari 2019 murid sma n 1 pamotan kelas XI ips 1,2 dan 5 melakukan kegiatan penelitian dan wawancara dipasar Pamotan.Sebelum berangkat kami dikumpulkan dilapangan bola voly untuk mendapatkan pengarahan atau informasi dari bpk. Suhadi. Murid yang ikut melakukan kegiatan penelitian mendapatkan selembar kertas yang berisikan pertanyaan untuk wawancara. Ada kendala saat ingin pergi kepasar yaitu ada sedikit anak yang terlambat masuk sekolah. Kami pergi ke pasar Pamotan dengan berjalan kaki.
Suasana dipasar Pamotan sangatlah ramai banyak pedagang dan pembeli saling tawar menawar barang untuk menentukan harga yang cocok.Pasar Pamotan pernah ada warga yang kehilangan sesuatu tetapi terkadang saja. Pasar Pamotan ramai sekali pada saat hari selasa,jumat,dan minggu karena banyak warga yang libur tetapi jalan raya tidak pernah terjadi macet. Lokasi zaman dahulu berada didepan masjid Al-Amin pamotan. Karena pasar berada didepan masjid banyak sampah berserakan dan bau yang agak sedikit busuk dab perpindahan itu terjadi karena lalu lintas pasar dipindahkan didepan puskesmas Pamotan. Dipasar Pamotan masih ada banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Fasilitas fasilitas umum seperti WC umum, mushola. Mushola ada tetapi tidak aktif mungkin karena keterbatasan air yang ada dipasar tradisional Pamotan tersebut.
Saya dan kelompok saya mewawancarai penjual ketela dan kacang. Penjual ketela bernama Masrukah dan penjual kacang bernama chosik. Harga ketela dan kacang menurut kualitas nya pedagang mendapatkan barang dagangannya dari petani pentani. Harga ketela sekitar 6.000 rupiah dan kacang harganya 6.000-9.000. Menurut ibu masrukah karena tempat sebelum dibangun seperti sekarang sangat semrawut dan tidak enak dipandang.sedangkan pasar tersebut dibangun tempat tersebut menjadi lebih rapi dan kebersihannya lebih terjaga.
Setelah itu saya dan kelompok saya menuju kantor pasar. Disana saya bertemu petugas dikantor itu. Disana saya diberikan informasi tentang sejarah pasar jaman dahulu. Asal mula dari zaman dulu mendirikan suatu tempat dengan tanah pendiri. Pertama kali yang menjual itu satu sampai dua orang dan lama kelamaan mulai bertambah itu namanya pertama kali pasar desa belum ada pasar pemerintah maupun kabupaten dengan kemajuan pasar yang di kelola pemerintah.
Nama :FITRI OKTIKA SARI
Kelas :XI IPS 1
No.abs :11
0 Komentar