Menganalisis Konflik Sosial Antara Petani Bawang Merah Dengan Aktornya



Kompetensi dasar:
*menganalisis potensi-potensi terjadi konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam serta penyelesaianya.
*Melakukan kajian,pengamatan,dan diskusi tentang konflik dan kekerasan serta upaya penyelesainya.

Materi:
*konflik,kekerasan,dan upaya penyelesaianya.

Bahan untuk dianalisis:
*liputan berita,artikel,dan film.

Indikator yang dianalisis:
*Bidang konflik.
*Sebab dan akar masalah konflik.
*Aktor konflik.
*Proses konflik.
*Dampak konflik.
*Metode penyelesainya.

Tugas 1:
#Menganalisis konflik sosial antara petani bawang merah dengan aktornya.
*Bidang konflik:
   -Pertanian.
   -Pemerintah.
*sebab dan akar masalah konflik:
   -harga bawang tidak stabil
   -Biaya produksi tidak terjangkau
   -Harga sebelumnya 6.000--15.000 per kg
   -Harga turun menjadi 900--1.000 per kg.
*aktor konflik:
  -Petani bawang.
  -Pedagang pestisida dan pupuk.
  -Pemerintah.
  -Polisi.
  -pejabat pertanian.
  -pejabat perdagangan.
*Proses konflik:
 -Unjuk jalan.
 -Menuntut pemerintah
 *Dampak konflik:
  -Transportasi lumpuh total
  -Harga bawang merah tidak terkontrol.
*Metode penyelesaian konflik:
Petani dan pemerintahan harus berunding untuk mencari jalan keluarnya supaya harga bawang merah tidak anjlok dan merugikan siapapun.


Tugas 2:
#Harga bawang merah anjlok petani teriak.
*Bidang konflik:
  -Pertanian.
  -Pemerintahan.
*Sebab dan akar masalah konflik:
  -Harga bawang turun drastis.
  -Harga bawang sebelumnya13.000--14.000 per kg
  -Harga bawang turun menjadi 6.000 per kg.
*Aktor konflik:
  -Petani bawang(Bpk SUGITO).
  -Ketua himpunan kerukunan Tani Indonesia(HKTI).
  -Pemerintah.
  -Sekretaris Asosiasi bawang merah Indonesia(ABMI).
*Proses konflik:
 -Unjuk rasa.
 -Menuntut harga menjadi stabil kembali.
*Dampak konflik:
 -Memicu penjualan sawah.
 -Menjadi TKI diluar negeri.
*Metode penyelesaianya:
Petani harus bekerja sama dengan pemerintah agar harga bawang merah tidak anjlok.


Tugas 3:
#Bawang merah dan cabau bisa tahan 3 bulan.
*Bidang konflik:
  -Pertanian.
  -Menteri pertanian.
*Sebab dan akar masalah:
  -Penyimpanan hasil panen hingga 3 bulan.
*Aktor:
  -Menteri Pertanian(Bpk ANDI AMRAN SULAIMAN).
  -PT.Pura Group.
  -Yohanes Mulyono Subianto.
*Proses konflik:
  -Bawang merah dan capai bisa ditahan 3 bulan mempunyai problem yaitu dalam penyimpanan hasil panen.
 -Sehingga terpaksa import.
*Dampak konflik:
  -Bawang merah menjadi lebih awet dalam 3 bulan.
   -Hasil panen terpaksa import.
   -Import stock dalam negeri menipis.
 *Metode penyelesaian:
-solusi untuk tingkatkan ketahanan pangan bawang merah dan cabai sangatlah bermanfaat bagi kita semua masyarakat indonesia.

Penulis:
NAMA        :RIKE NASTITI
KELAS        :XI IPS 3
ABSEN        :25

0 Komentar