Mentari
pagi hari menyelimuti pagi hari ku ini. Pagi hari ku berangkat sekolah
berbarengan dengan teman saya yang bernama Ilham. Hari Selasa tanggal 19
Februari 2019,siswa-siswi kelas XI IPS 3 dan XI IPS 4 mapel sosiologi melakukan
kunjungan lapangan di Pasar Hewan yang berada di Pamotan. Saya berangkat dari
rumah pukul 06.45 untuk berkumpul di Polsek Pamotan sebagai tempat berkumpul kami,
Pasar hewan letaknya tidak jauh dari Polsek Pamotan. Sebelum berangkat ke
Polsek Pamotan, saya terlebih dahulu menuju ke rumah teman saya Ilham dan kami
berangkat bersama-sama.
Semua
siswa berkumpul di Polsek Pamotan dan diberi arahan oleh bapak pembimbing mapel
Pak Suhadi dan Pak Polisi yang bernama
Pak Jumadi untuk memberi arahan tentang kegiatan yang ada di pasar hewan
Pamotan misalnya tata krama berbahasa harus dengan bahasa yang sopan dan
beretika baik terhadap penjual maupun pembeli yang ada di pasar hewan Pamotan.
Sebelum berbaris dan diberi arahan kami disuruh memarkirkan sepeda motor di
samping kanan Polsek Pamotan.
Kami juga diberi oleh Pak Suhadi kertas sebagai
bahan pedoman penelitian saat berada di pasar hewan Pamotan yang berjumlah 35
butir pertanyaan. Setelah itukami menuju ke pasar hewan Pamotan berjalan kaki
yang berjarak ± 50 meter dari Polsek Pamotan. Saat memasuki pintu tepat
disebelah kiri saya ada orang yang berjualan ikat sapi maupun kambing yang
disebut dadung.
Setelah kami tiba di
pasar hewan Pamotan pertama-tama kami mulai melakukan sesi pertanyaan di kantor
pasar hewan Pamotan. Saya bertanya tentang sejarah berdirinya pasar hewan
pamotan, harga retribusi di pasar hewan Pamotan, dan sebagainya yang berkaitan
dengan pasar hewan Pamotan. Saya kemudian juga melakukan sesi tanya jawab
dengan polang(sebutan pembantu
penjual sapi maupun kambing) hewan maupun pembeli. Didalam pasar hewan Pamotan
terdapat berbagai macam jenis bakul
,dimulai dari bakul arit, bakul pakaian ,bakul obat hewan ,bakul
dadung, bakul sembako, dan tentunya
bakul hewan sapi dan kambing. Disitu juga terdapat berbagai jenis sapi dan
kambing. Jenis sapi diantaranya sapi brahma sedangkan jenis wedus(kambing) yaitu wedus etawa, wedus jawa, dan wedus gibas.
Dalam sesi tanya jawab dengan polang maupun pembeli, saya bertanya
"bagaimana cara membedakan hewan peliharaan yang lemu(gemuk) dan kurus. Dan saya pun dijawab oleh penjual sapi
disana "ya cirine sapi lemu kui didelok songko duwure sikil guri ,nak gak
ketok balunge kui lemu tur sapi sek dremban doyan mangan kui sapi sek
apik" dalam bahasa Indonesia "cirinya sapi yang gemuk bisa dilihat
dari atasnya kaki yang belakang, apabila tidak kelihatan tulangnya itu gemuk
dan sapi yang mau makan seadanya itu ciri sapi yang baik. Itu merupakan salah
satu gambaran dari 35 indikator pertanyaan dan saya tidak bisa memberikan semua
pertanyaan terlalu bayak dan lebar. Pasar hewan Pamotan puncak keramaiannya
terjadi pada hari selasa, meskipun pada hari jumat tetap buka tetapi tidak
seramai pada hari selasa.
Pada
pukul 09.05 kami bergegas untuk kembali ke sekolahan untuk menerima pelajaran,
sayangnya saya terlambat masuk.
Tempat
tak menghalangiku untuk belajar karena dimanapun tempatnya, kalau kita
sungguh-sungguh maka ilmu akan kita dapat. Pasar hewan pun dapat kita
manfaatkan untuk belajar berinteraksi dengan masyarakat luas.
Penulis: M.Khoirun Najib
Kelas :XI IPS 4/19
Mapel :Sosiologi
0 Komentar