Analisis Konflik Sosial Dalam Film Harimau Menolak Punah





Tulisan ini di analisis dari sebuah konflik sosial di masyarakat Pace. Dimana analisis tersebut menyangkut 6 indikator konflik sosial sebagai berikut
1. Bidang konflik
2. Sebab dan akar masalah konflik
3. Aktor konflik
4. Proses konflik
5. Dampak konflik
6. Metode penyelesaian konflik
Adapun analisis dari indikator konflik sosial tentang Harimau Menolak Punah di desa Pace antara lain sebagai berikut.

     Populasi harimau di Indonesia memang sudah semakin punah kuhusunya harimau Jawa. Ada beberapa bidang yang menyangkut konflik sosial di desa Pace ini. Dan bidang itu bukan lain adalah sebagai berikut bidang pertambangan, bidang pemerintah,bidang hukum, bidang Kehutanan,dan bidang ekonomi. Harimau banyak punah akibat adanya penelitian ilegal. Peneliti masuk kedalam desa Pace tanpa adanya perizinan dari pemerintah di desa Pace tersebut. Saat habitat harimau semakin sempit maka pemantauan masih sangat ketat, namun sebaliknya saat habitat harimau mulai meluas pemantauannya  semakin minim dalam artian sudah tidak ketat lagi. Penelitian banyak di lakukan di daerah sekitar tambang, tetapi ada salah seorang yang memonopoli dan menutup tambang dengan alasan untuk menjaga eksplorasi sehingga mulai saat itu tambang tidak beroperasi lagi. Banyak masyarakat yang berfikir dalam hal pertambangan lebih baik masyarakat lokal saja yang memberdayakan tambang kembali. Selain itu pemerintah setempat juga menjajikan kepada rakyat bahwa mereka akan di berikan pekerjaan yang layak. Namun banyak masyarakat yang merasa tidak nyaman karena pemerintah cenderung tidak memberi kepastian akan hal itu. Banyak tokoh desa yang terlibat contohnya seperti pak Mulyadi, Syahri, Syaifudin, Danur, Ir Pranoto, dan Zaelani. Memang pemerintah mengirimkan para peneliti ke desa Pace, namun tidak ada izin yang masuk ke pemerintahan desa tersebut menyangkut masalah peneliti tersebut. Peneliti tersebut mengajarkan banyak kepada masyarakat tapi penelitian tersebut bersifat ilegal, sehingga semua yang bersifat ilegal di desa tersebut aman. Untuk menolong tindakan ilegal tersebut ada salah seorang dari luar desa datang ke desa pace. Ia hanya ingin menolong masyarakat Pace dari penelitian ilegal tersebut. Masyarakat semakin tidak percaya dengan orang kiriman dari pemerintah karena rakyat sudah sadar bahwa orang kiriman dari pemerintah tersebut adalah peneliti ilegal. Sejak masyarakat sudah mulai sadar, mereka enggan mengikuti jejak para peneliti ilegal tersebut. Pada Januari 2009 desa Pace pernah di timpa banjir bandang, karena letaknya yang berada di apitan beberapa gunung sehingga bencana menjadi faktor utama yang membahayakan desa tersebut. Bencana tersebut juga bisa di sebabkan karena aktifitas masyarakat yang kurang paham dengan usia layak tebang pohon. Akibat dari banyaknya bencana alam di desa Pace, warga sepakat untuk melakukan patroli bergilir dan melakukan istighotsah bersama. Banyak masyarakat Pace yang memilih keluar dari desa tersebut. Hal ini di karenakan kondisi desa Pace yang sudah mulai rawan bencana alam. Ada salah seorang tokoh di desa Pace tersebut yang berfikir jika pertambangan bisa di jadikan sebagai lapangan pekerjaan untuk rakyat asli desa tersebut. Tapi ternyata tambang tersebut sudah di kuasai oleh investor-investor asing. Tak henti, para petugas lingkungan juga memberi pemahaman kepada petani yang memiliki lahan luas dan di tanami oleh tanaman berkayu besar agar mereka tidak menebang pohon secara sembarangan sehingga potensi rawan bencana bisa berkurang sedikit demi sedikit.
   
     Dari konflik sosial di atas dapat di simpulkan bahwa setiap konflik memiliki bidang-bidang konflik yang saling berkaitan satu sama lain. Dan ulasan konflik di atas terjadi di masyarakat Pace. Semoga ulasan ini bermanfaat untuk pembaca, jika ada kesalahan mohon maaf. Terima kasih

Penulis:
Nama: Evitasari
Nomor: 08
Kelas: XI Ips 2

0 Komentar