Masalah Harga Bawang Merah yang Anjlok diwilayah Magetan Oleh Lisa Nuraida Annas


Artikel ini dianalisis dari Tiga Artikel yang meliputi 6 Indikator yaitu, Bidang Konflik,Sebab dan Akar Masalah Konflik,Aktor Konflik,Proses Konflik,Dampak Konflik, Metode Penyelesaian Konflik. Tentang Masalah Harga Bawang Merah yang Anjlok diwilayah Magetan,Brebes,dan Cara Pemerintah Menanganinya.

  Konflik ini dipengaruhi oleh beberapa bidang yaitu Bidang Ekonomi,Bidang Sosial Budaya,Bidang Politik,Bidang Pertanian,Bidang  Pemerintahan. Bidang Ekonomi yaitu Dikarenakan melambungnya harga bawang merah di Magetan yang merugikan petani karena belum saatnya panen. Sampai petani memanen bawang merahnya belum pada waktunya agar tidak merugi. Apalagi dengan anjloknya harga bawang merah petani sangat merugi,karena petani tidak bisa merasakan keuntungan pada saat harga melambung dan harga bibit yang mahal. Bidang Sosial Budaya yaitu Kementerian Pertanian akan memberikan informasi daerah yang tengah panen bawang merah dan BUMN ditugaskan untuk menyerap komoditas tersebut guna menaikkan harga ditingkat petani. Bidang Politik yaitu Adanya impor bawang merah ke Indonesia yang mengakibatkan anjloknya harga bawang merah lokal. Bidang Pertanian yaitu Petani yang menyimpan hasil bawang merahnya yang disimpan untuk dijadikan bibit. Bidang Pemerintahan yaitu Petani menuntut pemerintah untuk membantu mendapatkan bibit bawang merah siap tanam yang murah dan berkualitas.

  Karena melambungnya harga,tapi petani tidak bisa menikmati. Banyaknya petani yang memilih menanam bawang merah dibandingkan padi. Adapun petani yang menyimpan bawang merah hasil panen untuk dijadikan benih pada musim tanam mendatang.

  Aktor konflik bawang merah diantaranya Wahyu,Slamet,Suyono,dan Pedagang atau Tengkulak,Sugito,Sekretaris Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari,Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Masrukhi Bacrho, Kementerian Pertanian,Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Para petani merasa dirugikan karena turunnya harga bawang merah. Sehingga mereka tidak merasakan tingginya harga.

  Melambungnya harga bawang merah yang membuat petani panen lebih awal atau cepat,dan tak selang lamapun harga bawang merah turun atau anjlok,banyak petani yang merasa dirugikan. Petani merasakan pengeluaran lebih banyak dari pada hasil yang diperoleh.

  Dampaknya ada dua yaitu Dampak Positif dan Dampak Negatif. Dampak Positifnya yaitu Petani memanen bawang merah lebih awal pada saat harga bawang merah melambung tinggi,dan  BUMN ditugaskan untuk menyerap komoditas tersebut. Dampak Negatifnya yaitu Tingginya harga bibit bawang merah yang merugikan petani yang tidak sebanding dengan hasil yang dicapai, sehingga petani merasa rugi. Masuknya bawang merah impor ke Brebes menjadikan anjloknya harga bawang merah.

  Petani meminta pemerintah untuk membantu mendapatkan bibit bawang merah siap tanam yang murah dan berkualitas. Pemerintah harus bertindak tegas menghentikan impor bawang merah ke Indonesia. Petani juga meminta agar BUMN menyerap bawang merah dipetani untuk distribusikan ke wilayah-wilayah yang harganya masih tinggi.

  Demikian informasi yang dapat saya sampaikan tentang masalah harga bawang merah di wilayah Magetan,Brebes,dan Pihak Pemerintah dalam Mengatasinya,bila ada kata-kata yang salah sebelum dan sesudahnya saya mohon maaf sebesar-besarnya.

0 Komentar