HARI MINGGU YANG MELELAHKAN TAK MEMATAHKAN SEMANGAT KITA


Kelas 3 sma adalah masa di mana kita di sibukkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran. Bahkan saking sibuknya kita tidak bisa menikmati hari weekend yang menyenangkan. Kita patut bersyukur memiliki bapak suhadi sebagai wali kelas kita  yang suka Traveling alias jalan-jalan. Dan beliau membuat rencana perjalanan weekend dengan mengajak kelas xii ips 5 untuk muncak ke gunung argo dan pemberdayaan komonitas di desa dadapan.

 Sebelum di mulainya kegiatan muncak ke gunung argo terlebih dahulu semua siswa meminta izin ke orang tua mereka masing-masing apakah di perbolehkan mengikuti kegiatan tersebut atau tidak.  Sebagian siswa di izinkan mengikuti kegiatan tersebut dan sebagian siswa tidak di perbolehkan. Tetapi semua siswa wajib mengikuti pemberdayaan komunitas di desa dadapan pada hari minggu pagi.

Semua siswa membuat daftar persiapan, bagi yang mengikuti kegiatan muncak di harapkan mempersiapkan peralatan kemping seperti tenda,tikar, tongkat dll.  Dan tak lupa membawa makanan ringan, minuman dan barang bawaan lainya.  Bagi siswa yang mengikuti pemberdayaan saja di harapkan mengikuti kegiatan pada hari minggunya.

Sebagian siswa yang ikut kegiatan muncak sangat senang dan tak sabar untuk memulai kegiatan muncak pada hari sabtu sore. Setiap hari mereka asik membahas barang pribadi apa saja yang akan mereka bawa seperti pakaian, makanan ringan dan bahkan peralatan mandi.

Hari sabtu pun tiba di sekolah, semua siswa xii ips 5 mengikuti pelajaran tetapi tidak semua siswa berkonsentrasi terhadap pelajaran karena mereka terbayang-bayang akan keindahan seperti apakah gunung argo yang akan mereka daki.

Sore pun tiba saatnya semua siswa xii ips 5 pulang ke rumah. Sebagian siswa yang ikut kegiatan muncak ke gunung argo segera bergegas mempersiapkan barang bawaan pribadi mereka masing-masing  dan berkumpul di SMA N 1 PAMOTAN untuk berangkat bersama-sma menuju gunung argo dan memulai pendakian lewat jalur Desa ngroto.

Meskipun saya tidak mengikuti kegiatan muncak ke gunung argo saya bisa merasakan bagaimana lelahnya perjalan pendakian gunung argo dan sulitnya melewati medan-medan untuk sampai ke gunung argo.karena dahulu saja juga pernah mengunjungi gunung argo tersebut. Memang sulit untuk bisa sampai ke gunung argo tetapi semua itu terbayar oleh pemandangan yang sangat luar biasa menakjubkan.

Malam harinya saya melihat dari story whatsapp teman-teman yang mengikuti kegiatan muncak. Saya melihat perjuangan mereka mendaki gunung argo dengan keringat dan air mata mereka. Ketika malam hari tiba sekitar magrib semua siswa tiba di puncak gunung argo dengan ketinggian 806mdpl. Mereka bersuka cita menghabiskan waktu  bersama di dalam dinginya angin malam gunung argo. Mereka bernyanyi,minum kopi,  makan bersmama dan bahkan mereka harus berbagi tempat untuk tidur di bawah tenda.  Sungguh menyenangkan rasanya kalau bisa ikut bersuka cita bersama mereka tetapi melihat mereka bahagia saya pun ikut merasa bahagia.

Hari minggu tiba sekitar pukul 06.00 pagi saya di beri kabar bahwa semua teman-teman saya sudah memulai perjalanan untuk turun dari gunung. Saya di suruh membelikan makanan untuk Sarapan pagi mereka. Jam 06.30 saya berangkat dari rumah menuju ke warung untuk membeli sarapan yang nantinya saya bawa menuju ke balai desa dadapan yang menjadi titik kumpul semua para pendaki dan yang ikut pemberdayaan.

Ketika semua para pendaki merasa kelelahan dan sangat lapar saya pun tiba membawakan sarapan untuk mereka, dan betapa bahagianya ketika sarapan sudah tiba di hadapan mereka. Dengan lahap mereka makan sampai-sampai mereka menambah porsi makan.

Kelelahan terlihat dari raut wajah mereka,mata sembab dan bibir masih ada iler. Tetapi itu semua tak mematahkan semangat mereka untuk melakukan penelitian. Kita di beri instruksi oleh bapak kepala desa tentang tata letak desa, desa produksi,tempat wisata, potensi alam dan asal usul desa dadapan.


Setelah kita di beri inatruksi oleh bapak kepala desa kita mulai melakukan penelitian dengan cara blusukan ke rumah-rumah warga, dimana di salah satu rumah kepala dusun memiliki produksi pembuatan wadah kotak buah yang berkualitas bagus. Kemudian kita di suruh untuk membuat pemetaan tempat lokasi produksi kotak buah tersebut,agar bisa membantu mempromosikan hasil kerajinan kotak buah dan nantinya  bisa di pasarkan ke berbagai daerah.

Kemudian saya dan kelompok saya beralih dari rumah ke rumah untuk melihat produksi pembuatan anyaman dari bambu. Di sana kami mewawancarai ibu sukarti selaku pemproduksi anyaman dari bambu. Menurut informasi yang saya dapat dari beliau bahwa setiap hari pekerjaan beliau hanya memproduksi anyaman dari bambu saja, beliau tidak mempunyai lahan untuk persawahan ,meskipun begitu hasil dari penjualan bambu bisa di gunakan untuk membeli beras sebagai kebutuhan makanan pokok beliau.



Setiap harinya ibu sukarti menghasilkan berbagai jenis anyaman dari bambu. salah satu hasil kerajinanya adalah bakul nasi dan juga tutupnya,  dunak,  kalo, tampah dan masih banyak lagi. Setiap barang di pasok dengan harga Rp. 10.000 - Rp15.000 sesuai dengan besar kecilnya kerajinan.  Biasanya kerajinan anyaman dari bambu tersebut di jual ke tengkulak yang nantinya akan di pasarkan ke jawa timur.
Ternyata setelah saya mewawancarai ibu sukarti, dan ingin membuat pemetaan lokasi di rumah tersebut, saya terkendala oleh sinyal yang tidak mendukung sama sekali terpaksa, saya membuat pemetaan sendiri sesuai dengan data dan gambar yang saya peroleh sesampainya saya di rumah.
  
        Tidak hanya potensi kerajinan saja yang di miliki desa dadapan ternyata masih ada banyak sekali kekayaan alam yang di miliki oleh masyarakat desa dadapan seperti contoh rempah-rempah polo, buah durian yang tak kalah sedapnya, buah jambu yang sangat manis, mangga, sawo, nangka, cermai, dan masih banyak lagi. 

Saya berharap setelah adanya pemberdayaan potensi desa. Kita bisa memajukan desa agar menjadi tempat wisata, pusat pemberdayaan kerajinan dan bahkan kita bisa memajukan potensi-potensi dari desa agar bisa di kenal luas oleh orang-orang.

0 Komentar